Tinggalkan Asrama Fakfak, Puluhan Mahasiswa dari 4 Univeritas di Manokwari Kesulitan Lanjut Kuliah

TRIBUNSORONG.COM - Puluhan mahasiswa di Manokwari mengalami kesulitan kuliah usai tak boleh tinggal di asrama Fakfak, Manokwari. 

Mereka kesulitan mendapatkan tempat tinggal baru. 

Para mahasiswa ini terpaksa pergi dari asrama Fakfak karena persoalan hak ulayat dengan pemilik tanah. 

Banjir air mata tak terbendung saat mereka harus meninggalkan asrama FakFak. 

Kesulitan mencari tempat tinggal berdampak dengan perkuliahan yang mereka jalani. 

Baca juga: Berlinang Air Mata, Pilu 53 Mahasiswa Asal Fakfak Harus Tinggalkan Asrama di Anggori, Manokwari

Ketua Ikatan Mahasiswa Fakfak Paskalis Hindom mengatakan, sebagian besar mahasiswa Fakfak masih mencari tempat tinggal yang layak.

"Kami juga masih mencari solusi agar mempercepat penyelesaian persoalan tanah yang belum lunas," kata Paskalis Hindom saat diwawancarai Tribun, Selasa (12/11/2024).

Paskalis menuturkan, dirinya terpaksa sementara meninggalkan kuliah untuk mencari tempat tinggal.

"Yang kuliah ini mahasiswa baru karena mereka sedang ujian. Kalau saya tidak apa-apa," ujarnya.

Mahasiswa penghuni asrama Fakfak yang saat ini mengungsi tersebar di empat perguruan tinggi.

Di antaranya Universitas Papua (UNIPA), Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiah dan Akademik Keperawatan (Akper) Manokwari.

"Awalnya kami merencanakan untuk tinggal di kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Papua Barat," ucapnya.

Hanya saja sambung Paskalis, opsi ini masih menjadi pertimbangan, mengingat jarak antara tempat tinggal yang disediakan dengan beberapa kampus jaraknya cukup jauh. 

"Itu membuat para mahasiswa merasa kesulitan untuk mengatur waktu antara kuliah dan tempat tinggal yang terpisah jauh," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Dilema Mahasiswa Asrama Fakfak di Manokwari, Antara Kuliah atau Cari Tempat Tinggal