UT Sorong

Optimalkan SALUT, Strategi UT Sorong Dorong Peningkatan Pembelajaran di Daerah-daerah Pelosok

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya akan terus menyosialisasikan UT Sorong sebagai perguruan tinggi yang bisa dijadikan pilihan lulusan SMA/SMK.

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
Direktur UT Sorong Dr Muhlis Hafel MSi didampingi Rektor UT Prof Ojat Darojat MBus PhD menyerahkan cendera mata kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong Arby William Mamangsa usai seminar akademik di Auditorium Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (29/11/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Universitas Terbuka (UT) Sorong terus berkomitmen memperluas jangkauan layanan pendidikan hingga ke daerah-daerah pelosok di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Direktur Universitas Terbuka (UT) Sorong Dr Muhlis Hafel MSi menjelaskan, guna meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan oleh UT Sorong di daerah-daerah pelosok, UT Sorong menghadirkan Sentra Layanan UT (SALUT).

“Kami akan optimalkan SALUT. Kami akan hadirkan jaringan internet untuk mempermudah pembelajaran di daerah-daerah pelosok di Papua Barat dan Papua Barat Daya,” ujarnya kepada TribunSorong.com, Jumat (29/11/2024).

Muhlis Hafel menambahkan, UT memiliki dua SALUT yang semula namanya kelompok belajar (pokjar), yakni di Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Teluk Bintuni di Provinsi Papua Barat.

Pelayanan SALUT ke depannya akan dikondisikan agar memiliki pelayanan Internet seperti WiFi dan jaringan internet lain.

"Ini  bertujuan mendukung pelaksanaan pelayanan SALUT dalam meningkatkan pembelajaran,” ucap Muhlis Hafel.

Baca juga: Rektor UT Prof Ojat Darojat MBus Buka Seminar Akademik 2024 UT Sorong

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya akan terus menyosialisasikan UT Sorong sebagai perguruan tinggi yang bisa dijadikan pilihan lulusan SMA/SMK maupun mereka yang sudah bekerja dalam melanjutkan jenjang pendidikan.

Menurut Muhlis Hafel, UT yang berstatus perguruan tinggi berbadan hukum (PTNBH) mempunyai keunggulan-keunggulan, satu di antaranya bisa memiliki kewenangan membuka program studi (prodi) sendiri), tidak perlu lagi ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

"Satu dari sejumlah prodi yang menarik adalah pariwisata. Papua Barat dan Papua Barat Daya cukup banyak spot wisata, namun mahasiswa yang tertarik ke jurusan pariwisata belum banyak," katanya.

Mengenai rencana di 2024, Muhlis Hafel menyebut, UT akan mengintensifkan koordinasi dengan pemerintah daerah di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Tujuannya bukan hanya sekadar menjalin kerja sama dalam bentuk penyediaan beasiswa tetapi juga program-program lain yang pada akhirnya bisa makin meningkatkan jumlah mahasiswa yang kuliah di UT.

"Kami berharap melalui kerja sama tersebut, UT Sorong bisa makin dikenal secara luas sehingga makin banyak mahasiswanya," ucap Muhlis Hafel. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved