Kabupaten Sorong

Pedagang Mama Papua Ancam Berjualan di Kantor Bupati Sorong Jika Permintaan Tak Ditanggapi

Selama ini mama-mama OAP tetap berjualan di Pasar Mariat sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemkab Sorong. 

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
PEDAGANG OAP - Wany Subay, salah satu pedagang OAP, meminta kejelasan dari Pemerintah Kabupaten Sorong terkait keberlanjutan pasar Mariat, Distrik Aimas tersebut. 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Para pedagang mama-mama Orang Asli Papua (OAP) di Pasar Mariat, Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, meminta kejelasan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong terkait keberlanjutan pasar tersebut.

Permintaan ini disampaikan dalam acara pembukaan Pasar Ramadan dan Pasar Subsidi yang digelar oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Perindakop UKM) Kabupaten Sorong pada Jumat (7/3/2025). 

Baca juga: Polres Sorong Tebar Kebaikan Ramadan dengan Berbagi Takjil Gratis

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perindakop Kabupaten Sorong, Marthen L. Pajala, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan, Luther Salamala, serta tamu undangan lainnya.

Salah satu pedagang, Wany Subay menyampaikan, bahwa selama ini mama-mama OAP tetap berjualan di Pasar Mariat sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemkab Sorong. 

Baca juga: Pasar Ramadan dan Pasar Subsidi Dibuka Sebulan Penuh di Pasar Mariat Aimas Kabupaten Sorong

Namun, mereka berharap pemerintah memberikan perhatian lebih guna meningkatkan kondisi pasar.

Salah satu permintaan utama mereka adalah kemudahan akses transportasi, khususnya dengan mengaktifkan terminal taksi agar mempermudah mobilitas pedagang dan pengunjung pasar.

"Kami meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati Sorong terpilih, Johny Kamuru-Sutejo, agar memperhatikan Pasar Mariat," ujar Wany kepada TribunSorong.com.

Selain itu, ia juga meminta pemerintah mengatur distribusi hasil panen para petani agar dijual di Pasar Mariat, bukan langsung ke Kota Sorong

Menurutnya, hal ini penting untuk meningkatkan popularitas dan daya tarik pasar di Kabupaten Sorong.

"Kami ingin Pasar Sore Aimas juga dipindahkan ke Pasar Mariat. Jika mama-mama OAP mencoba berjualan di sana, kami malah diusir," tambahnya.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kabupaten Sorong Sabtu 8 Maret 2025 / 8 Ramadan 1446 H

Meskipun penghasilan dari berjualan di Pasar Mariat tidak selalu stabil, Wany mengungkapkan bahwa mereka tetap bersyukur karena masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti biaya sekolah anak, serta pembelian beras, minyak goreng, minyak tanah, telur, dan kebutuhan pokok lainnya.

Namun, ia menegaskan bahwa jika permintaan mereka tidak ditanggapi, para pedagang OAP akan turun ke jalan dan berjualan di pinggir jalan raya hingga depan Kantor Bupati Sorong sebagai bentuk protes.

"Tidak ada Satpol PP yang bisa melarang kami, karena sudah berkali-kali kami menyampaikan aspirasi ini, tapi tidak pernah ditanggapi," tegasnya.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kabupaten Sorong Jumat 7 Maret 2025, Lengkap Doa dan Niat Siyam

Wany juga mengingatkan bahwa Pasar Mariat sebelumnya sering mengalami buka-tutup, dan alasan utama mereka tetap bertahan di sana adalah karena ingin mendukung program pemerintah. Oleh karena itu, mereka berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kondisi pasar tersebut. (tribunsorong.com/aldy tamnge)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved