Sumber Daya Manusia Papua Barat Daya

Pendidikan Mahal, Mahasiswa OAP Minta Kebijakan Kuliah Gratis di Papua Barat Daya

Mahasiswa berharap pemerintah provinsi segera mengambil langkah strategis untuk meringankan beban biaya pendidikan bagi mahasiswa OAP.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
MAHASISWA OAP - Forum Mahasiswa Papua Provinsi Papua Barat Daya bersama sejumlah koordinator mahasiswa dari berbagai kampus mendesak Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu,untuk segera mengakomodasi biaya pendidikan gratis bagi mahasiswa asli Papua (OAP), Senin (10/3/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Forum Mahasiswa Papua Provinsi Papua Barat Daya bersama sejumlah koordinator mahasiswa dari berbagai kampus mendesak Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu segera mengakomodasi biaya pendidikan gratis bagi mahasiswa asli Papua (OAP).

Baca juga: Golkar Papua Barat Daya Terpuruk di Pilkada 2024, Jois Kambu Nyatakan Maju Ketua saat Musdalub

Ketua Umum Forum Mahasiswa Papua Barat Daya, Alfred Isir menegaskan, bahwa sejak tahun 2023, mahasiswa di wilayah tersebut belum merasakan manfaat nyata dari pelayanan pemerintah dalam sektor pendidikan.

“Bantuan studi akhir pun hanya dinikmati oleh segelintir orang, sementara banyak mahasiswa lain kesulitan melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya,” ujar Alfred saat dikonfirmasi TribunSorong.com, pada Senin (10/3/2025).

Menurutnya, banyak anak-anak asli Papua yang hanya bisa menamatkan pendidikan hingga tingkat SMA karena mahalnya biaya kuliah. 

Ia berharap pemerintah provinsi segera mengambil langkah strategis untuk meringankan beban biaya pendidikan bagi mahasiswa OAP.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya Senin 10 Maret 2025, Hujan Ringan Terjadi di 4 Wilayah, 2 Berawan

Alfred juga menyoroti ketimpangan dalam alokasi dana pendidikan, seperti bantuan Rp3,8 miliar yang diberikan kepada Universitas Amal Ilmiah (Unamin) dari Dana Otonomi Khusus (Otsus).

Meskipun kampus menerima bantuan, mahasiswa OAP tetap harus membayar biaya pembangunan sebesar Rp5 juta.

“Kami meminta agar kebijakan pendidikan gratis ini juga diterapkan di seluruh kampus swasta di Papua Barat Daya, karena banyak mahasiswa yang terpaksa berhenti kuliah akibat tingginya biaya pendidikan,” tambahnya.

Alfred menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh mengabaikan aspirasi mahasiswa

Jika tuntutan mereka tidak direspons, pihaknya siap menggelar aksi demonstrasi dalam jumlah besar di Kantor Gubernur Papua Barat Daya.

“Kalau aspirasi kami tidak ditanggapi, kami akan membawa lebih banyak mahasiswa dan melakukan aksi besar secara damai sebagai bentuk protes,” tegasnya.

Baca juga: Alfons Kambu Nakhodai Barisan Merah Putih Papua Barat Daya, Berikut Misi Besarnnya

Forum Mahasiswa Papua Barat Daya berharap pemerintah segera memberikan solusi nyata agar mahasiswa OAP tidak terus mengalami kendala dalam mengakses pendidikan tinggi. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved