Ramadan 2025

Merawat Kemabruran Puasa bagian 17: Dari Mukhlish ke Mukhlash

Kata mukhlish dan mukhlash berasal dari akar kata akhlasha-yukhlishu, berarti tulus, jujur, jernih, bersih, dan murni.

Editor: Jariyanto
FREEPIK
BERI BANTUAN - Ilustrasi memberi bantuan kepada sesama. Memberi harus disertai keikhlasan agar mendapatkan pahala. Kata mukhlish dan mukhlash berasal dari akar kata akhlasha-yukhlishu, berarti tulus, jujur, jernih, bersih, dan murni. 

Oleh: Prof., Dr., K.H. Nasaruddin Umar, M.A. (Menteri Agama RI)

TRIBUNSORONG.COM - Kata mukhlish dan mukhlash berasal dari akar kata akhlasha-yukhlishu, berarti tulus, jujur, jernih, bersih, dan murni.

Dari akar kata tersebut lahir kata mukhlish, jamaknya al-mukhlishin berarti orang yang setulus-tulusnya mengikhlaskan diri di dalam upaya mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT.

Perkataan, pikiran, dan segenap tindakannya hanya tertuju kepada Allah SWT.

Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa bagian 16: Dari Khauf ke Khasyyah

Pengertian ikhlas lebih populer berarti kesungguhan dan dan ketulusan di dalam upaya mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT

Perkataan, pikiran, dan segenap tindakannya hanya tertuju kepada Allah SWT.

Kalangan ulama tasawuf menjelaskan pengertian ikhlas sebagai upaya untuk menyucikan ketaatan dari perhatian sesama makhluk dan menjadikan Allah sebagai tujuan dalam berbagai ketaatan yang dilakukannya.

Kebalikan dari ikhlas ialah riya, yaitu suatu perbuatan yang dilakukan selain untuk Allah SWT juga untuk mendapatkan pujian dari makhluk.

Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa bagian 15: Dari Taubat Inabah ke Istijabah

Riya mulai terjadi manakala seseorang mulai menikmati pujian dari kebaikan yang dilakukannya.

Dari kata akhlasha lahir juga kata mukhlash, jamaknya mukhlashin berarti orang yang mencapai puncak keikhlasan sehingga bukan dirinya lagi yang berusaha menjadi orang ikhlas (mukhlishin) tetapi Allah SWT yang proaktif memberikan keikhlasan. 

Mukhlis masih sadar kalau dirinya berada pada posisi ikhlas, sedankan mukhlash sudah tidak sadar kalau dirinya sedang berada dalam posisi ikhlas.

Keikhlasan sudah merupakan bagian dari habit dan kehidupan sehari-harinya.

Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa bagian 13: Antara Istigfar dan Taubat

Jika kadar keikhlasan masih dalam batas mukhlis maka masih riskan untuk diganggu berbagai provokasi iblis karena masih menyadari dirinya berbuat ikhlas.

Adapun mukhlash, iblis sudah menyerah dan tidak bisa lagi berhasil mengganggunya karena langsung di-back up oleh Allah SWT.

Berbagai firman Allah SWT menyebutkan bahwa orang-orang yang sudah sampai di maqam al-mukhlashin upaya iblis sudah tidak mempan lagi. Ayat-ayat tersebut antara lain:

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved