Sumber Daya Manusia Papua Barat Daya

SD YPPK Santo Markus Ayae Gelar Ujian Kelas 6 Perdana, Tonggak Sejarah Baru di Tengah Keterbatasan

Didirikan oleh almarhum Gabino Sedik pada 2013, sekolah ini sempat stagnan selama dua tahun. 

Penulis: Angela Cindy | Editor: Petrus Bolly Lamak
Dok. Istimewa
PENDIDIKAN - Dengan penuh haru dan ketulusan Uskup Timika yang baru ditahbiskan Mgr Bernardus Bofitwos Baru menyampaikan sambutan menyentuh dalam upacara penahbisan episkopalnya, pada Rabu (14/5/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, FEF - Di tengah hamparan hijau Kabupaten Tambrauw, berdiri SD YPPK Santo Markus Ayae, sekolah yang menjadi simbol ketangguhan pendidikan di daerah terpencil.

Didirikan oleh almarhum Gabino Sedik pada 2013, sekolah ini sempat stagnan selama dua tahun. 

Baca juga: Paus Leo XIV Pernah Duduk Makan Bersama Novis di Sorong dan Nginap di Tambrauw, Begini Ceritanya

Baru pada 2015, sekolah kembali diaktifkan sebagai kelas jauh dari SD YPPK Santo Wihelmus Ayapokiar, meski awalnya sempat dianggap ilegal.

Fokus utama Gabino adalah memastikan anak-anak dapat membaca, menulis, dan berhitung. 

Pada 2017, bersama kepala kampung Frenfky Syufi dan Izak Bame, mereka mencari guru hingga akhirnya Susanti Fautngilyanan hadir dan mengabdi hingga kini.

Pada 2019, Pemkab Tambrauw membangun gedung sekolah yang rampung setahun kemudian. 

Baca juga: Literasi dan Numerasi di Tambrauw Masih Rendah, Pemda Gelar Workshop Gandeng UNICEF dan Puskamuda

Namun, fasilitas masih minim belum ada MCK, halaman, atau lapangan upacara, dan buku pelajaran terbatas.

Saat ini, SD YPPK Santo Markus Ayae memiliki empat guru satu PNS, dua guru kontrak yayasan, dan satu guru honor kampung. 

Meski tenaga pengajar memadai, keterbatasan sarana menjadi hambatan utama.

Baca juga: Mahasiswa Desak Pemkab Prioritaskan Orang Tambrauw dalam Seleksi Sekda

Pada 2023, sekolah ini resmi menjadi sekolah mandiri, lepas dari status kelas jauh. 

Tahun 2025, untuk pertama kalinya, SD ini menyelenggarakan ujian kelas 6 secara mandiri, diikuti empat siswa.

"Kami sangat bersyukur bisa mandiri dan mengadakan ujian sendiri. Ini kebanggaan bagi kami dan para orang tua," ujar Kepala Sekolah Susanti Fautngilyanan.

Ujian digelar secara manual namun tertib. Para orang tua antusias memberikan dukungan penuh.

"Anak-anak kami bisa ujian di sekolah sendiri. Ini pengalaman berharga," kata Maria, salah satu orang tua siswa.

Meski masih menghadapi banyak keterbatasan, SD YPPK Santo Markus Ayae terus berjuang memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak Tambrauw(tribunsorong.com/angela cindy)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved