Hari Kebangkitan Nasional 2025

10 Puisi Bertema Hari Kebangkitan Nasional 2025, Bikin Harkitnas 117 Makin Bermakna

Berikut 10 puisi bertema Hari Kebangkitan Nasional 2025 yang dapat dibagikan langsung di peringatan Harkitnas 117. 

|
Editor: Intan
Freepik
HARI KEBANGKITAN NASIONAL - Ilustrasi Hari Kebangkitan Nasional diunduh dari Freepik, Senin 19 Mei 2025. 10 puisi bertema Hari Kebangkitan Nasional 2025 yang dapat dibagikan langsung di peringatan Harkitnas 117.  

Kebangkitanmu adalah panggilan,
Untuk generasi yang ingin perubahan.
Tak hanya mengenang masa lalu,
Tapi mencipta masa depan yang baru.

4. Nyala di Dalam Dada

Ada nyala di dalam dada,
Yang tak padam meski zaman berganti rupa.
Itulah nyawa dari kebangkitan,
Yang hidup dalam kerja dan pengorbanan.

Bukan hanya tentang melawan penjajah,
Tapi juga menaklukkan malas dan gelisah.
Membangun negeri dari reruntuhan,
Menjadikannya rumah untuk harapan.

5. Jejak yang Kita Ikuti

Jejak para pendahulu tak pernah menghilang,
Ia menjadi penuntun di setiap langkah panjang.
Dari Boedi Oetomo hingga Sumpah Pemuda,
Semua adalah bukti semangat bangsa tak mudah sirna.

Hari ini kita bukan hanya pewaris,
Tapi penerus dengan tugas yang jelas.
Membawa Indonesia menuju terang,
Dengan ilmu, kerja, dan semangat juang.

6. Suara dari Tanah Air

Tanah ini pernah diam,
Tertindas, terjajah, dan tenggelam.
Tapi dari diam itu lahir nyanyian,
Tentang kebangkitan, tentang perjuangan.

Kini tanah ini bernyanyi merdu,
Dengan harmoni dari Sabang sampai Merauke yang bersatu.
Kita adalah nadanya,
Penerus nada yang tak boleh patah.

Baca juga: 105 Quotes Hari Kebangkitan Nasional 2025 Penuh Makna, Kobarkan Nasionalisme, Cocok Dibagi di Medsos

7. Tinta Merah Sejarah

Sejarah bukan sekadar tulisan,
Ia adalah jerih payah dan pengorbanan.
Hari Kebangkitan Nasional bukan seremoni,
Tapi momen untuk refleksi dan aksi.

Budi Utomo hanyalah awal,
Tugas kita menjadikannya gema yang kekal.
Bangkit bukan hanya untuk hari ini,
Tapi untuk esok yang kita ciptakan sendiri.

8. Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Jiwa

Kita lahir dari tanah yang sama,
Disusui dari air yang tak beda rasa.
Saat hati bersatu, bangsa tak mudah runtuh,
Saat semangat menyatu, harapan jadi peluh.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved