Kisah Inspiratif
KISAH Mama Yuliana Kalasuat, Biayai Anak Sekolah dari Hasil Sapu Jalan di Kota Sorong
Tak terasa, wanita asal suku Moi Sorong itu sudah 16 tahun menekuni pekerjaan sebagai seorang petugas penyapu jalan di Kota Sorong.
Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Yuliana Kalasuat (54) seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari bekerja sebagai petugas penyapu jalan di ruas Jalan Mambruk, Distrik Sorong, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Baca juga: Kebijakan Sekolah Gratis di Kota Sorong Menyasar Sekolah Kemenag? Ini Tanggapan Resminya
Setiap pagi pukul 03.30 WIT, ibu tiga orang anak ini turun ke jalan bergabung dengan teman-temannya agar membersihkan areal Car Free Day sekitar kantor Wali Kota Sorong.
Tak terasa, wanita asal suku Moi Sorong itu sudah 16 tahun menekuni pekerjaan sebagai seorang petugas penyapu jalan di Kota Sorong.
Baca juga: Lawan Stunting dari Akar, Posyandu Lucia Jadi Role Model Baru di Kota Sorong
Yuliana mengaku, selama ini ia tak merasa minder atau malu mengemban tugas sebagai petugas penyapu jalan di wilayah Kota Sorong.
"Saya sudah 16 tahun bekerja sebagai petugas penyapu jalan, dan jujur mama tak malu sebab ini murni hasil keringat sendiri," ujar Yuliana kepada TribunSorong.com di Kota Sorong.
Meski hanya digaji Rp1.500.000.00 per bulan, wanita usia 54 tahun ini merasa bersyukur, bisa bekerja menyekolahkan anak dan biaya keperluan keluarga tanpa bantuan orang lain.
Kendati mendapatkan gaji tidak sebanding dengan orang tua lain di luar sana, Yuliana justru punya tekad kuat agar dari hasil keringat bisa jadikan ketiga anaknya menjadi sarjana.
"Mama bersyukur dari hasil tidak seberapa ini tiga anak sudah lulus sekolah menengah atas (SMA), dan satu sudah honor sambil kumpul uang buat lanjut kuliah jadi sarjana," katanya.
Baca juga: Wali Kota Sorong Resmikan Posyandu Lucia: Senyum Jadi Pelayanan Pertama
Menurutnya, meski harus berdiri di tengah hujan atau panas, dirinya tidak mau memberi anaknya dari hasil meminta bantuan di orang.
Dari hasil keringat yang bercucuran di jalan, Yuliana menginginkan agar kelak anaknya ke depan bisa sarjana dan bekerja hingga balik menjadi berkat bagi masyarakat di Sorong.
"Mama mau anak-anak ini tahu dari sapu dan serokan sampah tua ini bisa buat kamu jadi sukses lalu menjadi berkat bagi banyak orang lain di kemudian hari nantinya," pintanya.
Ia berpesan, kepada generasi muda di Kota Sorong agar tidak terlalu bergantung atau meminta bantuan kepada orang lain.
Tak hanya itu, ia mengajak generasi muda agar selalu bersyukur dengan nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada para manusia.
"Saya sempat beberapa kali ditunda gaji sampai tiga empat bulan, tapi kita harus bisa bersyukur jangan mudah menyerah," tuturnya. (tribunsorong.com/safwan ashari)
Deklarasi Ikatan Pemuda Sulawesi Utara Papua Barat Daya, Sekda Kota Sorong: Jadi Penggerak Perubahan |
![]() |
---|
NOSTALGIA Kunjungan Kardinal Robert Prevost, OSA yang Kini Menjadi Paus Leo XIV di Kota Sorong |
![]() |
---|
Pelatihan Kader Keamanan Pangan Digelar di Kelurahan Malawei Kota Sorong |
![]() |
---|
Pemprov Papua Barat Daya Total Bantu Keberangkatan Haji, Wakil Wali Kota Sorong Apresiasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.