Pelatihan SPPG Libatkan 600 Peserta dari 3 Daerah di Papua Barat Daya

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sebanyak 600 peserta dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Raja Ampat mengikuti pelatihan Petugas Penjamah Makanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Sorong, Selasa (24/6/2025).

Baca juga: Kepala Kampung Yukase Nyatakan Dukungan Penuh untuk Program Makan Bergizi Gratis di Maybrat

Pelatihan ini bertujuan mengenalkan proses bisnis dapur SPPG serta memastikan standar higienitas dan sanitasi makanan bagi penerima manfaat, baik peserta didik maupun non-peserta didik.

Rinciannya, peserta berasal dari Kota Sorong (300 orang), Kabupaten Sorong (150 orang), dan Kabupaten Raja Ampat (150 orang).

Baca juga: Bupati Maybrat Tinjau Lahan Dapur Sehat untuk Program Makan Bergizi Gratis

Fokus pelatihan adalah peningkatan pemahaman terhadap standar operasional dapur gizi dan pemenuhan konsumsi gizi yang layak.

“Ini untuk memastikan dapur SPPG higienis, aman, dan mampu memitigasi risiko keracunan. Target utamanya adalah peningkatan kecukupan gizi,” ujar Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III Badan Gizi Nasional Enny Indarti.

Enny bilang, saat ini terdapat 9 dapur SPPG aktif yang melayani sekitar 3.500 penerima manfaat.

Selain mendorong kecukupan gizi, dapur ini juga menjadi penggerak ekonomi lokal melalui penyediaan bahan makanan berbasis pangan lokal (MBG) dan layanan konsultasi gizi.

“Kami ingin ini menjadi motor pergerakan ekonomi baru dan melibatkan lebih banyak pelaku usaha lokal di Papua Barat Daya dan Papua Barat,” tambah Enny.

Baca juga: LMA Papua Barat Daya Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis ke Sekolah

Pengembangan dapur SPPG juga dilakukan di Manokwari, Manokwari Selatan, dan Kaimana yang telah memiliki tiga dapur aktif dan satu dapur tambahan yang segera beroperasi.

Bulan depan, Badan Gizi Nasional berencana memperluas pelatihan ke wilayah lain, termasuk Jayapura.

Baca juga: Kemenag Maybrat Dorong Perluasan Program Makan Bergizi Gratis ke Seluruh Wilayah

Program ini menjadi bagian dari strategi nasional penguatan ketahanan pangan dan gizi, serta membuka peluang usaha baru berbasis pangan lokal di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). (tribunsorong.com/ismail saleh)