Harga Beras Meroket di Pasar Remu Sorong, Warga Mengeluh dan Harap Pemerintah Turun Tangan

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kenaikan harga beras kembali dikeluhkan warga di Pasar Central Remu, Kota Sorong.

Beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat kini semakin sulit dijangkau, terutama bagi kalangan berpenghasilan rendah.

Baca juga: SOSOK Cici Warmasen, Siswi SMK Negeri 1 Kota Sorong Terpilih jadi Duta Paskibraka Nasional 2025

Nur, salah satu pembeli yang ditemui TribunSorong.com di pasar, mengaku terpaksa mengganti jenis beras yang biasa dibelinya karena harga terus naik.

“Biasanya saya beli beras merek Semangka, tapi sekarang harganya sudah Rp15.000 per kilogram. Jadi saya beralih ke beras merek Perahu yang sedikit lebih murah, sekitar Rp14.500 per kilogram. Padahal sebelumnya beras Perahu cuma Rp13.000,” keluh Nur.

Baca juga: Elisa Kambu Cek Progres Pembangunan Kantor Gubernur Papua Barat Daya KM 16 Kota Sorong

Hal senada juga diungkapkan Fransina, warga lainnya.

Ia menyebutkan bahwa kenaikan harga beras terjadi hampir setiap bulan dan sangat membebani masyarakat kecil.

“Dulu kami masih bisa beli beras seharga Rp11.000 sampai Rp12.000 per kilo. Sekarang bisa tembus sampai Rp17.000. Kami yang hidup pas-pasan semakin terjepit. Pemerintah harus turun tangan. Soalnya beras ini makanan utama kami, yang bisa bikin kenyang,” ungkap Fransina penuh harap.

Lonjakan harga beras ini menambah beban bagi masyarakat, terutama mereka yang bekerja di sektor informal dan mengandalkan penghasilan harian.

Tidak sedikit warga yang terpaksa mengurangi konsumsi atau mencari alternatif beras yang lebih murah, meskipun kualitasnya berbeda.

Baca juga: 4 Putra-Putri Moi Sambut Baik Hasil Seleksi DPR Kota Sorong Jalur Pengangkatan

Masyarakat berharap ada langkah konkret dari pemerintah daerah maupun pusat untuk menstabilkan harga beras dan memastikan pasokan tetap tersedia serta terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. (tribunsorong.com/angela cindy)