Stunting Kabupaten Sorong

Kabupaten Sorong Gelar Aksi Konvergensi Stunting, Prevalensi Turun jadi 25,1 Persen

Kegiatan ini melibatkan berbagai lintas sektor, mulai dari peringkat daerah mitra, puskesmas, distrik, hingga organisasi masyarakat.

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
STUNTING - Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan, dan Penggerakan DP3AP2KB Sorong, Jenny Pendek, saat memberikan keterngan dalam kegiatan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Aimas Hotel, Kamis (10/7/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sorong menggelar Aksi Konvergensi Penurunan Stunting pada 9-10 Juli 2025 di Aimas Hotel.

Kegiatan ini melibatkan berbagai lintas sektor, mulai dari peringkat daerah mitra, puskesmas, distrik, hingga organisasi masyarakat seperti Dharma Wanita Persatuan.

Baca juga: 100 Lebih Perusahaan Kena Evaluasi dari Disnakertrans Kabupaten Sorong, Kenapa?

Kepala Bidang DP3AP2KB Jenny Pendek menyampaikan, bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antarinstansi dalam menganalisis situasi stunting, memetakan data dasar layanan, dan menyusun program percepatan penurunan stunting.

“Fokus kami adalah pemetaan, analisis situasi, dan penginputan data layanan dasar ke aplikasi e-bangda sebagai dasar intervensi,” ujar Jenny.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya Sabtu 5 Juli 2025, Kabupaten Sorong Cuaca Ekstrem

Data mencakup kondisi keluarga berisiko stunting, cakupan layanan kesehatan, dan dukungan sosial, yang akan digunakan untuk menyusun intervensi spesifik dan sensitif.

Hari kedua kegiatan diisi dengan penguatan program kerja 2025 dan perencanaan 2026.

Baca juga: Kronologis 2 Dump Truck Tabrakan di Tugu Merah Kabupaten Sorong, 1 Sopir Luka-Luka

Jenny menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak hingga tingkat kampung.

“Penurunan stunting tak bisa dilakukan satu instansi. Harus lintas sektor, sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” jelasnya.

Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di Kabupaten Sorong turun dari 27,3 persen (2023) menjadi 25,1 persen (2024).

Baca juga: Jumatan di Masjid Baiturrahim Kabupaten Sorong, Khatib Urai Amat Baik Penghapus Dosa

Jenny optimistis angka tersebut bisa terus ditekan melalui kolaborasi dan dukungan pemangku kepentingan, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Sorong, yang aktif mendorong aksi bersama hingga ke tingkat distrik.

“Harapan kami, anak-anak Sorong tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (tribunsorong.com/aldy tamnge)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved