Apa Arti Kata Rabu Wekasan? Kapan, Amalan yang Dianjurkan dan Dilarang

TRIBUNSORONG.COM - Apa arti kata Rabu Wekasan, momen khusus bagi masyarakat Jawa dan beberapa daerah di Indonesia. 

Dalam hitungan hari, masyarakat Indonesia akan memasuki Rabu Wekasan. 

Momen di mana sejumlah masyarakat disarankan untuk melakukan amalan tertentu dan menjauhi sejumlah tindakan. 

Baca juga: Apa Arti Kata Askariasis? Penyebab Bocah Sukabumi Meninggal, Organ Dipenuhi Cacing, Cek Cara Cegah

Baca juga: Apa Arti Kata Honorer R4? Digadang Akan Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu 2025 di Tasikmalaya

Lantas apa sebenarnya Rabu Wekasan? Kapan? Alaman apa saja yang disarankan dan dilarang?

 Rabu Wekasan adalah salah satu tradisi unik masyarakat Jawa dan beberapa daerah di Indonesia yang dilaksanakan pada Rabu terakhir di bulan Safar.

Safar merupakan bulan kedua setelah Bulan Muharram dalam kalender Hijriah.

Kapan?

Dalam kalender Hijriah yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, bulan Safar berakhir pada 30 Safar 1447 H atau Minggu, 24 Agustus 2025.

Oleh karena itu, tahun ini Rabu Wekasan jatuh pada tanggal 20 Agustus 2025.

Berasal dari Bahasa Jawa, istilah Rabu Wekasan artinya Rebo atau Rabu. Sedangkan wekasan bermakna akhir atau penutup.

Bagi sebagian orang, Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan diyakini sebagai hari turunnya bala bencana.

Karena itulah, pada hari Rebo Wekasan umat Muslim di Indonesia umumnya melaksanakan berbagai amalan ibadah sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar terhindar dari segala macam musibah dan ujian.

Amalan Rabu Wekasan 2025 yang dilakukan antara lain:

• Shalat sunnah yang secara khusus dilaksanakan untuk memohon perlindungan dan keselamatan.
• Berdoa dengan doa-doa khusus untuk memohon kepada Allah agar dijauhkan dari marabahaya dan musibah yang mungkin terjadi pada tahun tersebut.
• Selamatan dengan mengadakan doa bersama dan makan bersama sebagai wujud rasa syukur dan ikhtiar spiritual.
• Sedekah. Memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan, sebagai bentuk kepedulian sosial dan amal kebaikan.
• Silaturahim. Menjalin dan mempererat hubungan dengan keluarga, tetangga, dan sesama.
• Berbuat baik kepada sesama. Menebar kebaikan sebagai bentuk pengharapan akan keselamatan dan keberkahan hidup.
• Membuat Air Salamun. Air yang telah didoakan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa tertentu, dipercaya memiliki kekuatan spiritual.

Seluruh amalan ini merupakan bentuk ikhtiar yang dijalankan dengan harapan mendapatkan perlindungan dan rahmat dari Allah SWT.

Tradisi ini sendiri telah berlangsung selama ratusan tahun, yang kemudian menjadi perpaduan antara nilai agama Islam dan budaya Jawa.