Hal ini dikarenakan pada waktu itulah yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat Isalam yang sedang menjalankan puasa.
Dalam sebuah hadis disebutkan, jika orang-orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak tertolak saat berbuka.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ
وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّه
“Jika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam berbuka, ia berdoa: Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah (Telah hilang dahaga, telah basah urat-urat dan semoga ganjaran didapatkan, insya Allah).” (HR Abu Dawud).
5. Jeda Antara Adzan dan Iqamah
Dilansir dari laman muslim.or.id, doa yang dipanjatkan di antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak oleh Allah SWT.
Dari sahabat Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ الدُّعَاءَ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ، فَادْعُوا
“Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa (yang dipanjatkan) di antara adzan dan iqamah, maka berdoalah (di waktu itu),” (HR. Ahmad).
6. Berdoa di Hari Jumat
Hari Jumat adalah hari raya istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Di hari inilah, doa-doa bisa mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Sebagaimana sabda Rasulullah:
ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ . وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا
“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa di waktu itu, pasti diberikan apa yang ia minta.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim).