TRIBUNSORONG.COM - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang, menilai statement yang diberikan oleh para politisi terkait unggahan video yang menampilkan Ketua DPR RI Puan Maharani berbadan tikus merupakan ad hominem.
“Statement-statement ad hominem dari para politisi jelas sudah ada,” kata Melki dikonfirmasi lewat pesan singkat, Minggu (26/3/2023).
Dilansir dari wikipedia, ad hominem merupakan bahasa latin dan singkatan dari argumentum ad hominem.
Ini merupakan sebuah strategi retorikal dimana seseorang menyerang kesalahan tulis, kesalahan istilah, kesalahan pemilihan kata, karakter, motif, atau beberapa atribut dari orang yang membuat argumen ketimbang menyerang substansi dari argumen itu sendiri.
Di wikipedia juga disebutkan, penalaran ad hominem biasanya dipandang sebagai kesesatan logika atau bisa juga sebagai suatu bentuk cacat logika, yang mana lawan debat kita atau lawan bicara kita menyerang hal-hal diluar substansi dari tujuan utama sebuah debat maupun pembicaraan itu sendiri, ataupun justru menyerang kepribadian kita.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Rute Sorong ke Wasior April 2023: Ada KM Gunung Dempo, Harga Tiket Rp 229 Ribu
Kendati begitu, Melki mengatakan hal tersebut dan juga berbagai tekanan hingga ancaman yang datang, tak akan menyurutkan semangat pihaknya.
“Tidak jadi penyurut semangat kami untuk terus kritisi,” katanya.
Sebelumnya BEM UI tengah menjadi sorotan beberapa hari belakangan ini usai mengunggah video tersebut.
Baca juga: Batal Perang Sarung, Puluhan ABG Karanganyar Menangis Didatangi Orang Tua di Polres
Video Puan Maharani dalam akun Instagram @bemui_official tersebut telah disukai oleh lebih dari 431 ribu warganet, dan menuai hampir 20 ribu komentar.
Dalam unggahannya, terdapat narasi terjadinya pengkhianatan oleh DPR RI dengan mengesahkan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
Pasca diunggahnya video ini, pro kontra pun terus berdatangan. Tak sedikit kalangan politisi yang menanggapinya.
PDI-P Undang BEM UI
Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan PDI-P mengundang BEM UI berdialog.
"Jadi kita harus membuka ruang dialog dengan mahasiswa. Saya percaya mahasiswa yang benar tidak akan doyan melempar opini asal-asalan dan fitnah."
"Mereka bukan orang-orang bayaran yang rela menggadaikan integritas untuk jualan isu-isu murahan," ujar Hendrawan, Jumat (24/3/2023).