TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kader senior Partai Gerindra sejak masa Irian Barat Frengky Wanggai merasa heran melihat susunan personalia DPW Gerindra Papua Barat Daya.

Baca juga: Kader Partai Gerindra Tolak Oktasari Sabil Jadi Ketua DPD Gerindra Papua Barat Daya

Susunan kepengurusan berdasarkan SK yang diteken Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto terdapat nama kader partai lain yang masih aktif dalam kepartaian.

"Ini sebuah pelecehan terhadap kami sebagai kader dan orang asli Papua," kata Frengky Wanggai Senin (17/4/2023).

Baca juga: Bawaslu Sosialisasi Netralitas ASN dan Perangkat Desa di Maybrat, Jangan Terlibat Politik Praktis

Tak hanya itu, ucapnya, dalam susunan kepengurusan Gerindra juga terdapat nama-nama yang diduga berafiliasi dengan pejabat teras Provinsi Papua Barat Daya.

Jumlahya ada tiga orang yang terindikasi merupakan titipan dari si pejabat.

Baca juga: Soroti Politik Uang dan ASN Berpolitik, HMI Sorong Dorong Pemuda dan Mahasiswa Kawal Pemilu 2024

Lebih parah lagi, lanjut Frengky Wanggai, ketua DPW yang ditunjuk juga bukan orang yang berdomisili di Papua Barat Daya.

"Ketua DPW yang ditunjuk lebih tidak masuk akal, orang luar. Kader tidak tahu menahu. Jadi pak Prabowo Subianto mohon direvisi itu SK," ucapnya.

Baca juga: Pj Wali Kota Sorong Ajak Masyrakat Jaga Iklim Politik Tetap Kondusif

Sebelumnya diberitakan, Kader senior Partai Gerindra menolak dengan tegas Surat Keputusan (SK) penunjukan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Papua Barat Daya.

SK bernomor 04-0067/Kpts/DPP GERINDRA/ 2023, DPP menunjuk Hj Oktasari Sabil sebagai ketua DPD Partai Gerindra Papua Barat Daya.

Baca juga: Hadiri Para-para Politik TribunSorong.com, Demanto Silalahi Keluhkan Antrean Minyak Tanah dan BBM

Frengky Wanggai menyayangkan sikap DPP Partai Gerindra yang begitu cepat mengeluarkan SK tanpa koordinasi lintas pengurus baik di pusat maupun daerah.

Sebagai anak asli Papua dan selaku tuan rumah menyesal atas diterbitkannya tentang susunan personalia DPD Partai Gerindra provinsi Papua Barat Daya.

“Sebagai tuan rumah kami menyesal atas diterbitkannya SK itu. Kami tegas menolak,” kata Frengky Wanggai. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)