569 kali gerhana Matahari hibrida dalam 5000 tahun
Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, akan ada 569 kali gerhana Matahari hibrida yang terjadi di seluruh dunia.
Angka tersebut, kata dia, terjadi dalam 5000 tahun terakhir, sejak 2000 SM hingga 3000 M.
"Itu artinya, setiap rata-rata 8,8 tahun akan terjadi gerhana Matahari hibrida," terangnya kepada Kompas.com, Selasa (11/4/2023).
Kendati demikian, terdapat abad yang sama sekali tidak merasakan gerhana Matahari hibrida, yakni abad ke-11 SM.
Bukan hanya itu, terdapat pula abad yang hanya mengalami satu kali fenomena astronomis ini, antara lain abad ke-10 dan abad ke-25 M.
Di sisi lain, ada juga abad yang merasakan gerhana Matahari hibrida paling banyak, yaitu abad pertama Masehi, sebanyak 25 kali.
"Disusul abad ke-17 SM, abad ke-3 SM, abad ke-14 M, dan abad ke-17 M, terjadi sebanyak 24 kali," ujar Andi.
"Sepanjang abad ke-21 ini, gerhana Matahari hibrida akan terjadi tujuh kali," tambahnya.
Seberapa sering melintasi Indonesia?
Menurut Andi, gerhana jenis ini terakhir kali melintasi Indonesia pada:
- 26 April 1408
- 8 Juli 1423
- 23 Januari 1441
- 25 Februari 1495