DOB di Tanah Papua

DOB di Tanah Papua, Willem Wandik: Jakarta Terlalu Paranoid Papua 

Penulis: Paulus Pulo
Editor: Milna Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Willem Wandik.

TRIBUNSORONG.COM,TEMINABUAN - Persoalan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua, melahirkan sejumlah persoalan.

Hal itu disampaikan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  (DPR-RI),  Willem Wandik, kepada TribunSorong.com, Selasa (25/4/2023).

"DOB di Papua bukan solusi mengatasi persoalan yang terjadi di Papua. Hal itu sama dengan Otonomi Khusus (Otsus) yang sudah 20 tahun berjalan. Kesing (tampak luar,Red) dan isinya itu ada di Jakarta. Jadi masyarakat tidak menikmati," tegas mantan bupati ini.

Ia melanjutkan, Jakarta tidak bisa berpikir paranoid tentang Papua.

Hal itu harus diubah.

Baca juga: Pendapatan Sopir Ojek Laut di Halte Doom Meningkat Selama Lebaran, Bisa Naik Sejuta dari Hari Biasa

"Ketimpangan sosial terjadi di mana -mana. Jakarta hanya memberikan pemekaran, selanjutnya akan membiarkan daerah itu berusaha sendiri. Padahal daerah masih bergantung dengan pemerintah pusat," teganya.

Selain itu, lanjut Plh Ketua Partai Demokrat Papua, setelah dilakukan pemekaran maka anggaran dari provinsi induk akan dibagi-bagi kepada DOB baru sehingga menimbulkan masalah baru.

"Di Papua sekarang banyak anak Papua yang kuliah di luar negeri hidupnya luntang lantung dan putus sekolah. Selain itu bidang kesehatan juga mengalami sejumlah persoalan mulai dari kurangnya ketersediaan obat-obatan di setiap rumah sakit," tegasnya.

Katanya lagi, dunia kini tengah mengalami krisis pangan dan kesehatan, sehingga negara-negara lain telah berupaya membaut kebijakan yang menambah beban negara.

"Di negara barat pemerintah membuat kebijakan untuk mengindari beban negara, tetapi di Indonesia kebijakkan yang dibuat untuk memberikan beban terhadap negara," bebernya. (tribunsorong.com/Paulus Pulo)