TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Mulukwuyati mengaku senang mengikuti pelatihan di jurusan menjahit pakaian dengan mesin lockstich di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong, Papua Barat Daya.
Menjahit katanya adalah hal baru baginya.
"Sebelumnya saya tidak paham mengunakan mesin jahit namum dalam pelatihan ini kami diajarkan begitu detail sehingga dari yang tidak tau sekarang kami sudah bisa," ujarnya kepada TribunSorong.com, Kamis (27/4/2023).
Tak hanya itu, Muluk juga sudah bisa mengunakan mesin obras.
Ia berharap nanti bisa membuka usaha sendiri.
BPVP Sorong memiliki 16 kejuruan pada pelatihan berbasi kompetensi non boarding batch dua tahun ini.
Dimana pada kelas ini peserta awalnya diajarkan mengenal mesin jahit selanjutnya siswa diajarkan cara menjahit.
Namun dalam tahap pembelajaran bagi pemula ujar instruktur menjahit Loisa Elisabeth Kambu peserta dilatih menjahit pada kertas dengan tujuan agar melatih kelenturan tangan agar tidak kaku mengunakan mesin jahit.
Setelah mahir peserta dapat menjahit pada kain.
Setelah dari pengenalan mesin peserta diajarkan mengukur ukuran badan.
Baca juga: Pelatihan Teknisi Listrik BPVP Sorong: Ada Peserta Perempuan 43 Tahun
Kemudian membuat pola.
Pada bagian ini terbagi menjadi dua pola yaitu pola pakaian anak perempuan usia delapan tahun dan pola ukuran badan dari masing-masing peserta.
Setelah selesai membuat pola peserta langsung di arakan untuk mengguting kain sehabis itu para siswa sudah bisa menjahit.
Baca juga: Pelatihan Bidang Barista BPVP Sorong, Wahyu Sudah Bisa Buat Latte Art
Model atau desain jahitan ada pilihan blus dan dress, kembali lagi pada selera masing-masing peserta.
"Durasi pembelajaran di kelas menjahit 240 jam pelatihan
Setarah dengan satu bulan lebih, dengan jumlah peserta ada 16 orang," ujar Loisa Kambu.
Ia berharap peserta didiknya bisa lebih mandiri dan bisa memiliki usaha kecil-kecilan atau home industri.(tribunsorong.com/Ivon Santi Buinei)