Selama periode pemijahan, yang cenderung terjadi di musim panas ketika suhu air paling hangat, kondisi di mana COTS mudah stress jika disentuh, dimanipulasi atau dilukai, kesemuanya merupakan faktor yang dapat mendorong satu individu untuk bertelur, dengan melepaskan gametnya.
Pada umumnya, COTS memiliki kepadatan yang cukup rendah, namun populasinya dapat meningkat secara dramatis selama periode tertentu, dapat mencapai hingga puluhan ribu/Ha.
Wabah ini dapat bertahan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun di wilayah terumbu karang yang luas dan menjadi salah satu gangguan biotik yang paling signifikan yang dapat menyebabkan gangguan dan kematian terumbu karang yang luas dan massif.
Kematian terumbu karang dapat mencapai atau lebih dari 90 persen dari satu ekosistem terumbu karang, yang mengakibatkan terjadinya restrukturisasi mendalam dari ekosistem dan fungsi dari terumbu karang itu sendiri.
(tribunsorong.com/ernes broning Kakisina)