Wisata Raja Ampat

Raja Ampat Sandang UNESCO Global Geopark, Bupati: Anugerah Alam dari Tuhan untuk Anak Cucu

Penulis: Willem Oscar Makatita
Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gugusan unung karst di Geosite Karawapop, Misool Raja Ampat, Papua Barat Daya.

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya menyandang UNESCO Global Geopark (UGGp), sehingga wisatawan asing diperkirakan semakin banyak yang berkunjung.

UGGp Raja Ampat masuk dalam deretan 18 geopark dunia yang ditetapkan pada 2023 ini.

Baca juga: Geopark Raja Ampat Resmi Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark

Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati mengaku bangga atas diraihnya UGGp yang simbolisnya akan dilaksanakan pada September mendatang di Maroko.

"Tuhan telah menyiapkan alam dan ekosistem yang luar biasa kepada anak cucu Raja Ampat di masa depan," kata Abdul Faris Umlati, Rabu (31/5/2023).

Ia berharap masyarakat terus melestarikan dan menjaga ekosistem yang dititipkan Allah SWT untuk masyarakat Raja Ampat ini.

Batuan tertua

UGGp Raja Ampat bersama belasan tempat lainnya ditetapkan pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 pada Rabu (24/5/2023) di Paris, Perancis.

Pengakuan ini merupakan kado istimewa buat pemerintah dan masyarakat kabupaten Raja Ampat di usia ke 20 tahun pada 9 Mei 2023 lalu.

Geopark Raja Ampat ditetapkan bersama tiga Geopark lainnya di Indonesia yaitu, Geopark Ijen, Geopark Merangin Jambi Geopark Maros Pangkep menjadi UNESCO Global Geopark.

Baca juga: Geopark Raja Ampat Sudah Ada Bukunya, Ini Sasarannya

Dilansir dari unesco.org, wilayah geopark Raja Ampat mencakup empat pulau utama dan istimewa karena memiliki unit batuan terbuka tertua di negara ini (Silurian–Devonian yang berasal dari 443,8–358,9 juta tahun yang lalu), yang hampir sepersepuluh usia Bumi. 

Gugusan pulau eksotis di kawasan wisata Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. (TRIBUNSORONG.COM/M FAJRI)

Menurut Dewan UNESCO Global Geopark, fitur geologis yang paling tidak biasa adalah Kepulauan Tropis yang muncul sebagai akibat dari kenaikan permukaan laut pada Periode Kuarter (antara 2,58 juta tahun lalu dan 11.700 tahun lalu).

Baca juga: Geopark Raja Ampat Warisan Geologi Kelas Dunia, Zamrud Karst Khatulistiwa

Di sini, karstifikasi telah menciptakan banyak gua baik di atas maupun di bawah garis air. Karst terbuat dari batu kapur, yang merupakan batuan lunak dan berpori yang larut dalam air. 

Saat air hujan meresap ke dalam batu dari waktu ke waktu, batu ini perlahan terkikis, menciptakan gua-gua ini.

Penyelam scuba berduyun-duyun ke daerah itu, tertarik oleh keindahan gua bawah laut dan keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. 

Baca juga: Memiliki Batuan Tertua Sepersepuluh Usia Bumi, Raja Ampat Ditetapkan UNESCO Global Geopark

Di sini, para dive bisa mengamati seni cadas yang dihasilkan oleh manusia prasejarah yang hidup di kawasan tersebut beberapa ribu tahun silam.

Halaman
12