TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua Prodi Farmasi menggelar bakti sosial di Panti Asuhan Bukit Hermon, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (24/6/2023).
Kegiatan yang menyasar pada anak-anak Panti Asuhan Bukit Hermon, merupakan kolaborasi antara Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Papua dan STIKES Papua.
Baca juga: LLDIKTI Wilayah XIV Sebut Pendidikan Tinggi di Papua Barat Daya Unggul Se-Tanah Papua
Ketua Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Papua dr Rachel D Sagrim mengatakan, lembaga yang membawahi STIKES Papua ini sudah berjalan 18 tahun lalu.
"Yayasan kami ini juga bergerak di bidang pendidikan yakni STIKES Papua dan berjalan 18 tahun lalu," ujar Rachel Sagrim kepada TribunSorong.com di Sorong.
Baca juga: BKSDA Temukan Anggrek Endemik Papua Barat Daya di Teminabuan.
Selain departemen pendidikan , Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Papua juga memiliki departemen pelayanan kesehatan dan juga departemen sosial.
Sejak didirikan, yayasan tersebut telah bergerak dalam bidang pelayanan kasih atau sosial sudah sejak 2018 lalu.
Meski begitu, gerakan sosial yang dirintis oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Papua lebih banyak di Pegunungan Papua.
"Kami awalnya bergerak di bidang sosial namun wilayah kerjanya di Papua, namun sekarang Yayasan baru kembali di Sorong," ucap Srikandi asal Maybrat itu.
Rachel Sagrim berharap, gerakan yang melibatkan mahasiswa STIKES Papua Sorong dilakukan terus menerus ke depan.
Ketua STIKES Papua Sorong Dr Marthen Sagrim menambahkan, kegiatan ini selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Mahasiswa STIKES Papua juga dituntut agar bisa melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian," jelasnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa bisa lebih terbiasa agar ikut terlibat dalam gerakan sosial yang langsung menyentuh ke masyarakat di Sorong dan Tanah Papua.
Tak hanya itu, Anak Panti Asuhan Bukit Hermon Sorong Sera Nepsina Kwabli (12) mengaku senang dengan kegiatan ini.
"Lewat kegiatan ini kami bisa tahu cara hidup sehat, potong kuku dan bisa mengenai segala macam cacing yang ada di badan kita," ujarnya.
Nona manis asal Mamberamo Tengah ini mengaku, selama ini dirinya dan seluruh anak Panti Asuhan belum mendapatkan pembinaan seperti sekarang.
Sera Kwabli berharap, gerakan seperti ini harus dilakukan terus menerus agar anak-anak di Panti Asuhan Bukit Hermon Sorong lebih paham.(tribunsorong.com/safwan ashari)