السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Satu tahun ada 12 bulan. Empat bulan di antaranya adalah bulan haram (suci), tiga di antaranya berurutan, yaitu Dzulhijah dan Muharram. Kemudian Rajab Mudhar yang diapit bulan Jumada (al akhir) dan Sya’ban” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keistimewaan lain dari tanggal 1 Muharam adalah berkaitan dengan peristiwa sejarah hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.
Rasulullah SAW menyebut bulan Muharam menjadi bulan yang istimewa untuk memperbanyak amalan ibadah, salah satunya dengan menunaikan puasa Asyura dan puasa Tasua.
Keistimewaan lain dari tanggal 1 Muharam adalah berkaitan dengan peristiwa sejarah hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.
Rasulullah SAW menyebut bulan Muharam menjadi bulan yang istimewa untuk memperbanyak amalan ibadah, salah satunya dengan menunaikan puasa Asyura dan puasa Tasu'a.
Anjuran untuk melaksanakan ibadah sunah itu sudah diterangkan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis Riwayat Muslim
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Puasa yang paling afdhil setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram."
Ada dua amalan puasa sunnah dalam bulan Muharram yakni Puasa Tasua dan Puasa Asyura. (TribunSorong)