TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Meski berada di jantung ibu kota Provinsi Papua Barat Daya, SMALB Kota Sorong masih kekurangan tenaga pengajar.
Guru kelas 11 Eleanor Rosalin Mawarnaya mengatakan dirinya juga mengampu kelas 12.
Pasalnya di SMALB kekurangan guru.
Bahkan katanya satu guru harus mengampu tiga ketunaan karena minimnya guru.
"Jumlah siswa mencapai 35 orang, guru yang ada hanya 4 orang saja," katanya.
Baca juga: Rayakan Ultah di Panti Emeyodere Sorong, Pj Gubernur Muhammad Musaad Janji Bangunkan Sekolah Baru
Ia mengaku kesulitan untuk mengajar.
Dimana para siswa ini seharusnya mendapatkan pengajar sesuai kebutuhan mereka, akibatnya proses belajar mengajar seringkali terhambat.
Begitu juga dengan fasilitas, Eleanor menyebut hingga saat ini sekolah masih minim ruang belajar.
Saat ini hanya ada tiga ruangan, dua ruangan untuk belajar dan satu ruangan terpaksa harus disekat untuk kantor dan ruang belajar.
Mewakili guru, ia berharap pemerintah lebih memperhatikan anak-anak berkebutuhan khusus ini, agar mereka bisa memperoleh pendidikan layaknya seperti anak-anak yang lain.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul "Berada di Tengah Kota Sorong Sekolah Luar Biasa Minim Fasilitas dan Kurang Guru"