Infrastruktur Maybrat

Akses Jalan Wilayah Mare Maybrat Terisolir, Pemkab Kucur Rp28,6 Miliar Tahun Ini, Berikut Rinciannya

Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perbaikan infrastruktur jalan di wilayah Maybrat, Papua Barat Daya.

TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Akses jalan di wilayah Distrik Mare, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya masih dalam kategori terisolasi.

Dalam rangka pemerataan pembangunan, Penjabat (Pj) Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu menginstruksikan agar dinas pekerjaan umum (PU) mengalokasikan anggaran infrastruktur untuk Mare.

Baca juga: Intelektual Muda Apresiasi Tangan Dingin Pj Bupati Maybrat Bangun Jalan Mare

Merealisasikan komitmen tersebut, pada 2023 ini disiapkan anggaran dari dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp10,6 miliar, dana alokasi khusus (DAU) Rp9,4 miliar dan Rp8,6 miliar dari dana insentif fiskal, sehingga totalnya mencapai Rp28,6 miliar.

Masing-masing sumber dana tersebut dibagi dalam tiga segmen pengerjaan ruas jalan.

Segmen I dari Soksiar ke Seni lalu seterusnya ke Suswa menggunakan DAK.

Baca juga: Tinjau Beberapa Proyek Infrastruktur Jalan, Pj Bupati Maybrat Minta Jangan Ada Palang Memalang

Segmen II dari Seak ke Suswa bersumber dari DAU, serta segmen III ruas Konja ke Suswa pakai dana insentif fiskal.

Kepala Dinas PU Maybrat Theopilus Yaam mengatakan, panjang jalan dari Yukase, Mare, dan Konja tidak cukup kalau penanganannya hanya dalam periode satu tahun.

Baca juga: Pj Bupati Maybrat dan Jajaran Ikut Pembukaan Program Bakti Papua, Upaya TNI Dukung Kemajuan Daerah

Proyek infratruktur jalan tersebut harus diprogramkan secara berkesinambungan.

"Target 2023 ini adalah tiga segmen tersebut. Paling penting bisa fumgsional, masyarakat bisa melintasi menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Soal aspal nanti di tahapan berikutnya, karena keterbatasan anggaran," ujar Theopilus Yaam.

Ia menambahkan, yang menjadi fokus perbaikan saat ini adalah struktur badan jalan dari yang semula rusak, tidak bisa dilewati menjadi bisa diakses kendaraan.

Bila sudah dikerjakan, masyarakat bisa meraskan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara.

Baca juga: Bernhard Anggap Ferdinandus Taa Jadi Leher di Pemkab Maybrat

Selama ini, tingkat kemahalan transportasi ke Mare sangat tinggi, ongkosnya mencapai Rp6 juta-an naik mobil pergi pulang (PP).

Melalui upaya pembangunan di tiga segmen tersebut, targetnya tahun ini bisa fungsional.

Apabila kondisi jalan baik, pembangunan infrastruktur lainnya juga bisa berjalan lancar, seperti pembangunan gereja dan pemanfaatan dana desa seperti membangun rumah-rumah untuk masyarakat yang tidak laik huni.

"Apabila jalan sudah bagi, pengangkutan material ke Mare lebih lancar karena bisa dilantasi semua kendaraan seperti truk maupun kendaraan kecil lainnya. Selama ini mobil Hilux atau Triton pikap," ujar Theopilus Yaam. (*/tribunsorong.com)