TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah melantik Velix Fernando Wanggai sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Senin (13/11/2023).
Dia menggantikan Nikolaus Kondomo.
Pria yang akrab disapa Velix Wanggai itu dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI nomor 110/P/2023, tentang perpanjangan masa jabatan, pemberhentian dan pengangkatan Penjabat Gubernur Papua Pegunungan.
Diketahui, Velix berasal dari Kepulauan Yapen, Serui
Velix Wanggai lahir pada 16 Februari 1972 di Jayapura, Irian Jaya (kini Papua), putra dari Sofyan Wanggai dan Ita Nurlita.
Baca juga: Gubernur dan Forkopimda Sumbar ke Maybrat, Pj Bupati: Motivasi Personel Satgas Yonif 133/YS
Velix Wanggai juga adalah seorang aktivis, ahli hubungan internasional dan birokrat Indonesia.
Sebelumnya, Velix menjabat sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan, Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia sejak 23 Agustus 2022.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat Velix Wanggai menjadi Staf Khusus Presiden pada 20 November 2009.
Tugasnya adalah membantu memberi masukan pada presiden tentang hal-hal yang berhubungan dengan pembangunan daerah dan otonomi daerah di Indonesia.
Mulanya, Velix berkarier sebagai Staf Perencana pada Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Baca juga: Pj Gubernur Musaad Tinjau Kantor MRPBD, Anggota Dilantik Dalam Waktu Dekat
Adapun Velix menghabiskan masa kecil sampai tamat sekolah menengah atas di Jayapura.
Velix juga aktif menulis buku. Total ada lima buku yang ditulisnya.
Yakni, Indonesia untuk semua, pembangunan untuk semua, mengelola sebuah perubahan, Papua jejak langkah penuh makna dan new deal for Papua.
Setamat dari SMA Negeri 2 Jayapura pada tahun 1991, Velix ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Gadjah Mada sampai mendapatkan gelar sarjana (S1) di bidang Hubungan Internasional dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada tahun 1996.
Ia mendapatkan gelar master (S2) dari Flinders University, Australia dengan tesis "The Politics of Formulating Regional Development Policy: The Case of Papua, Indonesia, 1998 - 2006".