TRIBUNSORONG.COM - Berikut empat poin yang ditekankan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPMF) dari 9 fakultas di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura terkait kuliah umum yang akan diisi Ganjar Pranowo.
Pihak BEM dan DPMF memberikan sikap tegas menolak agenda tersebut.
kuliah umum yang disampaikan Calon Presiden Indonesia Nomor urut 3 tersebut bakal berlangsung di Auditorium Uncen Abepura, Selasa (21/11/2023) sekira pukul 13:30 WIT.
Dalam kuliah umum Ganjar Pranowo ini, mengusung tema “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Bahkan, flayer dan undangan kuliah umum telah beredar luas di grup Alumni Uncen dan beberapa grup WhatsApp.
Baca juga: Kisah Pilu Mama-mama di Sorong Tak Mampu Bayar SPP Anak, Ganjar Pranowo: Kita Akan Bantu
Menurut Ketua BEM FH Uncen, Yanes Hisage, pihaknya menolak tegas kuliah umum itu, lantaran kampus bukan tempat kampanye politik praktis.
"Uncen didirikan untuk mendidik dan mengajar agar menjadi mahasiswa yang berprestasi, bukan berpartisipasi dalam kampanye politik praktis lalu terjerumus,"tegasnya kepada Tribun Papua.com, Selasa (21/11/2023).
Yanes juga menyinggung soal tema sentral kuliah umum tersebut, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Hari ini adalah hari lahirnya otonomi khusus di dalamnya ada empat substansi yang fundamental yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial politik."
"Selama 20 tahun berjalan faktanya kesejahteraan itu belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat akar rumput di Papua," sambung Yanes.
BEM-DPMF pun menilai, hingga saat ini sebagian masyarakat belum merasakan manfaat dari Otsus tersebut.
Baca juga: Videocall Ganjar dan Bupati Nabire Viral, Ini Topik Pembicaraanya
"Atas dasar itulah kami menolak, ditambah hari ini libur fakultatif di Papua,"tukas Yanes.
Yanes kembali menegaskan, bahwa Uncen adalah lembaga pendidikan milik masyarakat Papua, sehingga nama baiknya harus senantiasa dijaga.
"Jangan jadikan panggung politik untuk mengkampanyekan arah politik praktis tahun 2024. Kami mempertegas untuk lembaga Uncen hentikan ciptakan panggung untuk para calon presiden republik Indonesia menyampaikan orasi atau kampanye politik secara personal,"terang dia.
Jika bicara keadilan, maka seyogyanya tiga calon presiden republik Indonesia menyampaikan gagasan dan ide secara kolektif.
"Sehingga keadilan dan kesejahteraan sosial itu benar-benar diimplementasikan secar komprehensif, terstruktur, sistematis,"katanya.
Masih dikatakan Yanes, bahwa pimpinan BEM dan DPMF juga tak diundang hadir dalam kuliah umum tersebut.
Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Kunjungannya ke Tanah Papua Bukan Kampanye
"Lembaga menjalankan kegiatan secara (tertutup) maka kami curiga ada kepentingan terselubung yang dimainkan," katanya.
BEM dan DPMF bahkan mengancam akan memalang kampus, untuk menolak kuliah umum agar tidak dilakukan di kampus Universitas Cenderawasih.
Berikut 4 Poin pernyataan sikap BEM DPM 9 Fakultas di Uncen :
1.BEM dan DPM 9 Fakultas Universitas Cenderawasih menolak tegas Kuliah Umum yang akan dilakukan di lingkungan Universitas Cenderawasih pada tanggal 21 November 2023.
2.Pimpinan mahasiswa BEM dan DPM 9 Fakultas Universitas Cenderawasih satu suara menolak Calon Presiden, secara personal memberikan kuliah umum kepada mahasiswa universitas cenderawasih.
3.Kami menolak aktifitas perkuliah umum pada tanggal 21 november 2023 berdasarkan Surat edaran Gubernur Provinsi Papua, Nomor 003/9645/SET dan Surat edaran Rektor Uncen dengan Nomor 17 tahun 2023 tentang hari libur Otonomi Khusus Papua di lingkungan Universitas Cenderawasih tahun 2023, maka tidak ada aktifitas apapun pada tanggal 21 november 2023.
4.Kami pimpinan Mahasiswa BEM dan DPM 9 Fakultas menghimbaukan kepada seluruh mahasiswa Universitas Cenderawasih berdasarkan surat edaran pemerintah provinsi papua dan rektor uncen bahwa besok tidak ada aktifitas kuliah di lingkungan universitas cenderawasih. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kampus Bukan Tempat Kampanye Politik, BEM-DPMF Uncen Jayapura Tolak Kuliah Umum dari Ganjar Pranowo