Citizen Reporter

Kolaborasi LPPM ITB dan UNIMUDA Sorong, Kembangkan Inovasi Pengolahan Sagu di Kampung Jeflio

Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim LPPM ITB dan Dosen Teknik Kimia UNIMUDA Sorong foto bersama Kelompok Tani Wakiriwa, Kampung Jeflio, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya beberapa waktu lalu.

Oleh:  Karen Angeline R Tendean

Mahasiswi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNIMUDA Sorong

TRIBUNSORONG.COM - Kolaborasi pengabdian masyarakat antara tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong terjalin pada awal 2023.

Kerja sama itu mengusung tema ''Pengembangan Bisnis Digital Sagu Sebagai Bahan Pangan Khas Papua di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya''.  

Karen Angeline R Tendean, mahasiswi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNIMUDA Sorong.

Pada 16 November 2023 lalu, tim LPPM ITB yang terdiri dari Ir Sanggono Adisasmito MSc PhD IPU ASEAN Eng, Dr Eng Nur Budi Mulyono ST MT, dan satu asisten serta para dosen Teknik Kimia UNIMUDA Sorong mengunjugi Kampung Jeflio, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong (Kabsor).

Pada kunjungan itu, rombongan berdiskusi bersama Kelompok Tani Wakiriwa yang berjumlah sekitar 20 orang. 

Pada diskusi tersebut, perwakilan kelompok tani bernama Paul menjelaskan tentang proses panen sagu dan penjualannya. 
 
Menurutnya, proses tokok sagu dilakukan secara kelompok yang terdiri dari beberapa keluarga.

Setelah dipanen, sagu dijual mentah berdasarkan pesanan yang jumlahnya biasanya dikemas per tumang atau setara 30 kilogram (kg).

Baca juga: Penguatan Literasi Baca Tulis Tim PPK Ormawa Himapersada UNIMUDA di Kampung Usaha Jaya Raja Ampat

Harga satu tumang dibanderol Rp30.000 sampai Rp60.000 tergantung pada jauhnya pengantaran. 

Anggota kelompok lainnya, Densifelis mengatakan, kelompoknya pernah mendapat pelatihan pengolahan sagu berupa kue kering dan kembang goyang. 

Baca juga: Lewat Kosabangsa, Unimuda Sorong Bersama UNS Dorong Penerapan Teknologi Pariwisata Rumah Etnik Papua

Ia menyatakan, sejauh ini hanya sebatas ikut pelatihan dan praktik saja, padahal yang menjadi kendala adalah tidak adanya modal buat mengembangkan produk.

Curhatan-curhatan anggota kelompok tani tersebut direspons Ir Sanggono Adisasmito.

Menurutnya, sagu mungkin dipasarkan atau djual apa adanya, karena memang sudah turun temurun begitu.

Oleh karena itu kehadiran tim dari LPPM ITB dan UNIMUDA Sorong dalam rangka mengajarkan pengolahan sagu menggunakan cara-cara yang lebih produktif. 

Baca juga: Pemkab Maybrat Biayai Kuliah 41 Mahasiswa, Pj Bupati Bernhard Teken Kerja Sama dengan UNIMUDA Sorong

Melalui upaya tersebut, produk dapat dikenal secara luas serta target pemasarannya juga bisa ke luar daerah.
  
Melalui kegiatan ini menjadi langkah awal tim pengabdian dalam menganalisa kebutuhan dari hulu kelompok petani sagu. 

Baca juga: "Rainwater Harvesting" Alternatif Solusi Krisis Air Bersih, Program Inovasi HMTK UNIMUDA Sorong

Halaman
12