TRIBUNSORONG.COM - Berikut arti kata hari tasyrik, momen di mana seorang muslim diharamkan untuk berpuasa.
Masyarakat Indonesia akan merayakan Idul Adha 2024/1445 Hijriah dalam hitungan hari.
Menurut SKB 3 Menteri, Idul Adha 2024 atau 10 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada tanggal 17 Juni 2024.
Sementara itu, menurut Muhammadiyah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, penetapan Idul Adha 2024 atau 10 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Dalam rangkaian Idul Adha, muslim juga mengenal hari Tasrik setelah Idul Adha.
Lantas, apa itu hari Tasyrik?
Baca juga: 54 Pantun Hari Raya Idul Adha Penuh Makna, Cocok Dibagikan di Medsos, Bikin Lebaran Makin Hangat
Melansir ntb.kemenag.go.id, hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Hari Raya Idhul Adha (nahar) yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Dinamakan tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging qurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari).
Jumhur ulama menyatakan disunnahkan takbiran setelah sholat fardhu di hari-hari tasyrik.
Selain karena itu bagian dari amal shalih, juga secara praktik ada beberapa shahabat yang sudah melakukannya.
Dalam madzhab Syafi’i, takbir mutlak atau juga disebut takbir mursal, baru dimulai sejak terbenamnya matahari 9 Arafah atau tepat di maghrib malam hari raya.
Walaupun ada juga sebagian syafi’iyyah yang mengatakan bahwa permulaan takbir mutlak adalah sejak fajar shidiq hari Arafah.
Sedangkan waktu akhir dari takbir mutlak ini adalah sebelum maghrib tanggal 13 Dzulhijjah.
Sedangkan untuk takbir muqayyad, maka dimulai sejak habis maghrib malam hari raya hingga habis ashar tanggal 13 Dzulhijjah.
Kemudian, takbir muqayyad hendaknya dibaca terlebih dahulu sebelum berdzikir rutin setelah shalat fardhu.