TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Warga Kelurahan Klasuluk Distrik Mariat, Kabupaten Sorong mendapat pelatihan tentang cara mengelola kotoran sapi menjadi pupuk padat.
Warga setempat juga dilatih tentang cara membuat pupuk organik cair (POC) dan pembuatan silase.
Baca juga: Operasi Jantung Perdana di RSUD Dr JP Wanane Kabupaten Sorong, Berapa Dokter Terlibat ?
Mereka latih langsung oleh Para Dosen dari UNIMUDA Sorong yang handal di bidangnya melalui program Pengabdian kepada Masyarakat DRTPM 2024.
Melalui program pengabdian kepada masyarakat, UNIMUDA Sorong memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada warga di Kelurahan Klasuluk mengenai peningkatan produktivitas ternak ruminansia melalui penerapan teknologi pengawetan pakan hijau dan formula pakan terpadu.
Dosen UNIMUDA Sorong Prodi Peternakan Muhhammad Andika Prasetia mengatakan, dalam program pengabdian kepada masyarakat ini, pihaknya memilih lokasi Pengabdiannya di Kelurahan Klasuluk, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong.
Sejumlah program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dilakukan di wialyah itu.
“Kami mulai dengan pelatihan pembuatan POC dari limbah sayuran, diambil dari limbah yang busuk untuk pembuatan POC yang kemudian manfaatnya digunakan sebagai pupuk cair atau penyemprotan,” ujar Andika kepada TribunSorong.com, Jumat (11/10/2024).
Selain pembuatan POC, kata dia, pihaknya juga melakukan pembuatan pupuk padat yang diambil langsung dari kotoran sapi.
Pembuatan pupuk padat ini diambil langsung dari kotoran sapi lalu difarmentasi beberapa minggu.
Baca juga: KPU Kabupaten Sorong Libatkan Guru Besar Hukum UNCEN sebagai Panelis Debat Pilkada 2024
Kemudian diolah dan dicampur dengan sisa makanannya yang dicacah dengan mesin cacah lalu dicampur dan dikasih dedak.
“Kurang lebih sampai jadi itu dua sampai tiga bulan tergantung pada cuaca juga,” jelasnya.
Baca juga: Debat Perdana Pilkada Kabupaten Sorong 2024 Digelar di Jakarta, Ini Tema yang Disepakati
Selain memberikan pelatihan pembuatan POC dan Pupuk padat, lanjut dia, pihaknya juga mengajarkan tentang pembuatan silase kepada warga di Kelurahan Klasuluk.
Di mana pembuatan silase ini, diambil dari sisa-sisa rumput yang masih bagus kemudian diolah menjadi silase.
“Jadi dari rumput itu dibuat menjadi silase, dengan dicacah rumputnya baik itu dengan parang atau dengan mesin pencacah kemudian nantinya setelah itu dimasukkan ke dalam drum atau karung besar yang kedap udara,” ujarnya.
Lanjutnya menjelaskan, setelah dimasukkan rumput kemudian dicampur dengan dedak halus setelah itu dicampur dengan EM4 atau aktivator lain yang ada mikrobanya.