Debat Pilkada Kota Sorong 2024

Program Konkret Paslon GasFul dan Paslon PAHAM Tekan Angka Putus Sekolah di Kota Sorong

Penulis: Ismail Saleh
Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Nomor Urut 4 Auguste CR Sagrim-Syaiful Maliki Arif (GasFul) tanya jawab dalam dengan Paslon Nomor 1 Petronela Kambuaya-Hermanto (PAHAM) dalam Debat Publik Pertama Pilkada 2024 yang digelar KPU Kota Sorong di Jakarta pada 26 Oktober 2024 lalu.

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Angka putus sekolah di Kota Sorong, Papua Barat Daya cukup tinggi yang berdampak pada angka pengangguran. 

Persoalan ini disorot oleh Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sorong Auguste CR Sagrim dan Syaiful Maliki Arif (GasFul). 

Baca juga: Simak Visi Misi Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sorong Septinus Lobat-Anshar Karim 

Dalam Debat Publik Pertama Pilkada 2024 yang digelar KPU Kota Sorong di Jakarta pada 26 Oktober 2024 lalu, Paslon Nomor 4 GasFul menanyakan kepada Paslon Nomor 1 Petronela Kambuaya-Hermanto (PAHAM) mengenai kebijakan konkret buat menekan angka putus sekolah. 

Menanggapi pertanyaan tersebut, Paslon PAHAM menekankan komitmen kuat mereka terhadap pendidikan sebagai kunci utama dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Baca juga: Paslon Auguste Sagrim-Syaiful Sebut Kota Sorong Banyak Persoalan, Penanganan Dijabarkan di Visi Misi

Penting juga mengidentifikasi jumlah anak putus sekolah dan menawarkan program paket C, paket A, dan sebagainya yang dibiayai oleh pemerintah.

"Kalau kita ingin memajukan suatu bangsa, harus melalui pendidikan. Kami akan mendata kembali seberapa banyak anak-anak yang putus sekolah dan memberikan dukungan penuh agar mereka bisa melanjutkan pendidikan," kata Hermanto Suaib. 

Atas jawaban tersebut, Auguste Sagrim menanggapi dengan menekankan bahwa langkah yang lebih preventif harus diambil, yaitu mencegah tingginya angka putus sekolah sebelum terjadi.

Kebijakan yang diambil harus berfokus pada pencegahan dan bukan hanya penanganan.

"Jika dipercaya memimpin, tidak akan ada anak di Kota Sorong yang putus sekolah. Kami akan menyediakan akses pendidikan yang terjangkau, termasuk memastikan biaya masuk dari SD hingga SMP tidak lebih dari Rp1 juta," ujar Auguste Sagrim. (tribunsorong.com/ismail saleh)