Kisah Inspiratif

KISAH Luthfi Hadi Wisudawan Terbaik IAIN Sorong, Dapat IKP 4 Tapi Pernah Tersesat saat Masuk Kampus

Penulis: Ismail Saleh
Editor: Petrus Bolly Lamak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Luthfi Hadi menjadi wisudawan terbaik dengan predikat Cumlaude IPK 4,00 dari Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas Syariah dan Dakwah.

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Program Sarjana XVIII dan Magister VII Tahun Akademik 2024/2025 di aula kampus, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (31/10/2024). 

Baca juga: Prosesi Wisuda IAIN Sorong Tahun 2024 Diwarnai Rasa Sedih dan Haru Akibat Ulah Rektor, Kenapa ?

Muhammad Luthfi Hadi menjadi wisudawan terbaik dengan predikat Cumlaude IPK 4 dari Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas Syariah dan Dakwah.

Luthfi Hadi diberikan kesempatan menyampaikan pidato perpisahan yang menyentuh saat momentum wisuda.

Baca juga: CERITA Rektor IAIN Sorong, Berikan Sepatu kepada Mahasiswa Asal Kokoda Sentuh Hati Wisudawan

Dalam pidatonya, Luthfi Hadi tak lupa menyampaikan apresiasi mendalam kepada kedua orang tuanya, termasuk almarhum ayahnya.

“Terima kasih kepada ayah saya yang telah berpulang, semoga beliau bangga melihat pencapaian saya hari ini dari atas sana,” ucapnya dengan penuh haru. 

Ia juga mengajak seluruh wisudawan mendoakan orang tua mereka yang telah berpulang agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. 

Mewakili rekan-rekannya, Luthfi Hadi mengingat kembali perjalanan selama empat tahun menempuh pendidikan di IAIN Sorong. 

Baca juga: SIMAK Orasi Ilmiah Pj Gubernur Papua Barat Daya saat Wisuda Tahunan IAIN Sorong

Masa-masa awal kuliah yang berlangsung di tengah pandemi membuat mereka harus belajar secara daring.

"Banyak momen suka dan duka, dari masa perkuliahan online, hingga akhirnya bisa bertatap muka secara langsung," kenangnya sambil tersenyum.

Baca juga: 217 Mahasiswa IAIN Sorong Diwisuda, Berikut Rincian Masing-masing Program Studi

Dia mengungkapkan bagaimana ia dan teman-temannya sempat merasa canggung ketika pertama kali datang ke kampus untuk perkuliahan tatap muka. Bahkan dirinya sempat tersesat bersama adik kelas di hari pertama ke kampus. 

Perjalanan kuliah yang dipenuhi tantangan dan dinamika, baik dari sisi akademis maupun aktivitas organisasi, membuat mereka semakin matang.

"Kami ucap terima kasih kepada seluruh pimpinan, dosen, dan staf yang telah membimbing kami selama ini. Semoga jasa dan bimbingan bapak/ibu menjadi amal jariah yang terus mengalir," pungkasnya.  (tribunsorong.com/ismail saleh)