Bayi yang terjaga dan sulit tidur bisa saja karena begitu tertarik untuk tetap terjaga dan belajar serta mengamati.
Baca juga: Apa Arti Kata Delulu? Bahasa Slang Viral Digunakan Gen Z, Apa Bedanya dengan Solulu?
Baca juga: Apa Arti Kata Halloween? Simak Asal Kata Hingga Sejarahnya, Tak Sekedar Pesta Kostum
"Mereka tidak benar-benar mengerti bahwa mereka ketinggalan sesuatu, tetapi mereka sangat berinvestasi dalam keadaan terjaga, belajar, dan melihat," ujarnya.
Gordon juga menjelaskan bahwa semua bayi lahir dengan kecenderungan untuk mendeteksi dan memproses rangsangan dari lingkungan.
Beberapa bayi mampu menyerap rangsangan dalam jumlah yang wajar dan dengan mudah bisa mengabaikan rangsangan tersebut saat tubuh memberi sinyal untuk beristirahat.
Namun, ada bayi lain yang tampaknya terbuka untuk menyerap lebih banyak rangsangan, dan mereka tampak bersemangat melakukannya.
Akibatnya, mereka bisa saja melewatkan sinyal tubuh yang menandakan mereka perlu istirahat atau sinyal tidur mereka tidak sekuat bayi lainnya.
"FOMO baby biasanya memiliki batas yang lebih tipis terhadap dunia luar, dan mereka ingin tetap terjaga serta berinteraksi," tambah Macall Gordon.
Kelsey Alford, seorang spesialis tidur bayi dan pemilik Nested Sleep, memberikan perspektif yang sedikit berbeda.
Menurutnya, beberapa bayi mungkin memiliki kebutuhan tidur yang lebih sedikit secara genetik.
"Bayi, dan orang dari segala usia, bisa memiliki kebutuhan tidur serta sensitivitas yang berbeda terhadap lingkungan," ujar Kelsey Alford.
Tips Menghadapi FOMO Baby
Kondisi sulit tidur pada bayi yang disebut dengan FOMO baby ini mungkin tidak hilang dengan mudah.
Namun, orang tua dapat mengatasinya dengan melakukan beberapa langkah berikut ini untuk membantu anak tertidur dan tak terlalu lama terjaga:
1. Kenali Kebutuhan Unik Setiap Anak
"Ingat bahwa anak-anak berbeda, dan mereka akan membutuhkan pendekatan yang berbeda pula," ungkap Macall Gordon.