TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad memberikan tanggapan terkait aksi penolakan terhadap hasil Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Baca juga: Rayakan HUT Ke-2 Papua Barat Daya, Pj Gubernur Mohammad Musaad Ungkap Capaian dan Program Unggulan
Musa’ad mengungkapkan, beberapa langkah yang telah diambil oleh pemerintah provinsi untuk memberikan kelonggaran dalam proses seleksi.
Salah satu keringanan yang diberikan adalah penambahan kuota seleksi CPNS.
Kuota yang awalnya berjumlah 800, setelah dilakukan pertemuan dengan pihak nasional, ditambah menjadi 1.088.
Selain itu, penyesuaian mekanisme tes juga dilakukan, dengan penerapan sistem ranking yang memungkinkan penempatan berdasarkan performa, termasuk di Papua.
Baca juga: Dinkes Gelar Pengobatan Massal, Peringati Hari Kesehatan Nasional dan HUT Provinsi Papua Barat Daya
Ia menekankan, bahwa sistem baru ini tidak lagi mengizinkan kuota bagi Orang Asli Papua (OAP) diisi oleh non-OAP.
Jika ada kuota yang kosong, maka harus segera diisi untuk memenuhi kekosongan tersebut.
“Proses CPNS ini sepenuhnya dilakukan oleh pemerintahan pusat, jadi kami tidak bisa mengubah sistem yang berlaku secara nasional,” ujar Musa’ad kepada awak media usai upacara HUT ke-2 provinsi, Senin (9/12/2024).
Musa’ad juga mengingatkan agar masyarakat tetap bersabar dan tidak mudah menyerah.
Ia menekankan, bahwa kesempatan tidak berhenti pada satu seleksi ini.
“Ini bukan akhir dari segalanya, ini hanya awal. Bagi yang belum berhasil, masih ada kesempatan berikutnya. Yang penting kita terus berjuang dan berupaya untuk mencapai impian kita,” pungkas dia. (tribunsorong.com/ismail saleh)