TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Papua Barat Daya terus berupaya memaksimalkan potensi ekonomi lokal dengan mengintegrasikan konsep syariah ke dalam berbagai sektor.
Baca juga: KDEKS Papua Barat Daya Siap Dorong Ekonomi Syariah yang Inklusif dan Berkeadilan
Hal ini disampaikan oleh Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Tamrin Tajuddin dalam The Leader Podcast di Kanal YouTube Tribun Sorong, Sabtu (14/12/2024).
Menurut Tamrin, Papua Barat Daya menghadapi tantangan besar dalam mengelola potensi bisnis dan kewirausahaan, mengingat masih rendahnya literasi masyarakat terkait ekonomi syariah.
Baca juga: PHBI Papua Barat Daya Susun Program 2025, Perkuat Kolaborasi dan Sinergi dengan Lintas Organisasi
Ia menekankan pentingnya menyampaikan konsep syariah sebagai solusi inklusif yang relevan untuk semua golongan, bukan hanya untuk umat Islam.
“Syariah bukan hanya milik orang Muslim saja, tetapi bersifat inklusif. Ini yang perlu kita sampaikan kepada masyarakat,” ujar Tamrin.
Tamrin juga menyoroti potensi besar yang belum tergarap maksimal, seperti sektor perikanan dan pariwisata.
Menurut catatannya, terdapat sekitar 10 hingga 15 objek wisata di Tamro dan daerah lainnya yang masih membutuhkan pengelolaan yang lebih serius.
Baca juga: Jajaran KPU Papua Barat Daya ke Panti Asuhan, Beri Santunan sekaligus Syukuran Pilkada 2024 Sukses
Sinergi dengan berbagai perangkat daerah (PD), seperti dinas perindustrian, perdagangan, dan koperasi, menjadi salah satu strategi utama menggagas program-program berbasis ekonomi syariah.
Di sisi lain, Eksan pengurus KDKS menjelaskan, bahwa pihaknya telah menyusun beberapa prioritas dalam waktu dekat, salah satunya adalah fokus pada edukasi, literasi, dan sosialisasi terkait ekonomi dan keuangan syariah.
“Kita harus mengubah mindset masyarakat terlebih dahulu. Sebagus apapun program yang dirancang, akan sulit diimplementasikan jika masyarakat belum memahami apa itu ekonomi dan keuangan syariah,” tegas Eksan.
Dalam jangka pendek, kata dia, KDEKS juga berencana melakukan benchmarking ke Malaysia, yang dikenal sebagai salah satu negara terdepan dalam ekonomi syariah.
Malaysia menjadi model penting dalam pengembangan industri halal, termasuk kosmetik dan produk konten kreatif berbasis syariah.
Baca juga: Jaring Atlet Fornas 2025 di NTB, BAVETI Papua Barat Daya Gelar Laga Atlet Veteran Tenis Lapangan
Eksan menambahkan, bahwa keberhasilan program KDEKS sangat bergantung pada dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah.
Sebagai daerah otonom baru, Papua Barat Daya memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis syariah di kawasan timur Indonesia.
“Ini adalah tugas kita bersama untuk memanfaatkan sumber daya yang melimpah di Papua Barat Daya. Dengan sinergi yang baik, kita yakin program ekonomi syariah dapat membawa manfaat konkret bagi masyarakat,” pungkasnya. (tribunsorong.com/ismail saleh)