Organisasi Mahasiswa

Sarasehan Kebudayaan Islam Milad Ke-78 HMI, Kader Harus Banyak Diskusi Munculkan Ide Brilian

Penulis: Safwan
Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SARASEHAN KEBUDAYAAN ISLAM - Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Papua Barat Daya menggelar Sarasehan Kebudayaan Islam dalam rangka peringatan Dies Natalis Ke-78 HMI di MAN Sorong, Kota Sorong, Rabu (5/2/2025).

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Papua Barat Daya menggelar Sarasehan Kebudayaan Islam dalam rangka peringatan Dies Natalis Ke-78 HMI, Rabu (5/2/2025).

Acara yang berlangsung di MAN Sorong, Kota Sorong ini menghadirkan empat narasumber, yakni Rektor IAIN Sorong, Rektor UNIMUDA, Rektor UICI, dan Ketua Program Studi PAI Pascasarjana IAIN Sorong.

Baca juga: Kader dan Alumni Ambil Bagian dalam Turnamen MW KAHMI dan Forhati Cup I di GOR Pancasila Sorong

Koordinator MW KAHMI Papua Barat Daya Bustamin Wahid mengatakan, momentum ini adalah kesempatan temu alumni HMI lintas generasi yang dirangkai diskusi ilmiah.

"Momentum ini harus dimanfaatkan agar bisa menjadi basis epistemologi kader dan alumni HMI di Provinsi Papua Barat Daya," ujarnya kepada TribunSorong.com.

Menurutnya, setiap kader dan alumni harus bisa membawa misi besar yakni keumatan dan kebangsaan, sehingga berkontribusi di dalam pembangunan Papua Barat Daya ini.

Sebagai kader HMI harus bisa mencontoh Khalifah Harun Ar Rasyid yang senantiasa membangun kejayaan lewat bertemu para tokoh tasawuf dan intelektual.

Baca juga: Sorong Butuh Rumah Sakit Jiwa, HMI MPO Sorong Dorong Pemerintah Bertindak

Oleh karena itu, melalui Sarasehan MW KAHMI dan Forhati Papua Barat Daya muncul ide brilian terkait pembangunan peradaban Islam dimulai dari wilayah Papua Barat Daya.

Selain itu, Bustamin juga mengajak kader dan alumni HMI agar tidak puas dengan capaian nama besar organisasi ini di Indonesia.

"Kami mau momen ini jadi basis peradaban dan kekuatan Islam agar berbagai perspektif, sehingga menjadi kekuatan baru," ucapnya.

Baca juga: Lantik Pengurus MW KAHMI dan MW FORHATI Papua Barat Daya, Ini Pesan Ahmad Doli Kurnia

Bustamin menambahkan, nenek moyang Islam sudah datang di Tanah Papua, oleh karena itu harus ada tanggung jawab generasi muda hijau hitam lewat distribusi kader di berbagai lini.

Ia berharap, ke depan muncul terobosan baru yang dilakukan oleh keluarga hijau hitam di Kota Sorong. (tribunsorong.com/safwan ashari)