Kota Sorong

Anak Putus Sekolah di Kota Sorong Meningkat, Pemkot Dorong Penanganan Lintas Sektor

Penulis: Ismail Saleh
Editor: Petrus Bolly Lamak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WAWANCARA - Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong, Arby William Mamangsa, saat diwawancarai TribunSorong.com usai mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 di halaman Kantor Wali Kota Sorong, Jumat (2/5/2025).

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Meski program pendidikan gratis telah diluncurkan, jumlah anak putus sekolah di Kota Sorong justru mengalami peningkatan.

Baca juga: Isu Anak Putus Sekolah di Kota Sorong, Wali Kota: Perlu Data Valid untuk Bertindak

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong Arby William Mamangsa menyebut jumlah anak yang tidak melanjutkan pendidikan pada 2025 sudah melebihi angka 677 anak yang tercatat pada 2023.

“Tren ini jadi tantangan serius. Bukan hanya karena biaya, tapi juga minimnya perhatian keluarga, lingkungan, dan lemahnya pengawasan sosial,” ujarnya, Jumat (2/5/2025).

Menurut Arby, pendidikan gratis belum cukup tanpa dukungan dari seluruh elemen masyarakat. 

Ia mengajak sekolah, keluarga, tokoh agama, hingga LSM untuk terlibat aktif mencegah anak putus sekolah.

“Anak-anak berkeliaran karena kurang kontrol dan kepedulian. Ini soal masa depan generasi Sorong,” tegasnya.

Baca juga: Kado Hardiknas 2025: Kota Sorong Gratiskan Sekolah Negeri, 26.000 Siswa Nikmati Program Ini

Dinas Pendidikan telah menginstruksikan sekolah mendata anak usia sekolah yang tidak lagi belajar, serta memperkuat pendekatan ke keluarga dan komunitas.

Untuk anak di luar usia sekolah formal, pemerintah mendorong mereka mengikuti Program Kesetaraan (Paket A, B, C) melalui PKBM yang kini aksesnya dipermudah.

“Ini bagian dari upaya membangun SDM tangguh dan merata di Papua Barat Daya. Tidak boleh ada anak yang gagal sekolah karena sistem tak menjangkaunya,” tutup Arby. (tribunsorong.com/ismail saleh)