TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Massa aksi membakar ban bekas di areal Kantor Gubernur Papua Barat Daya, pada Jumat (2/5/2025).
Pantauan TribunSorong.com, demonstrasi yang berlanjut hingga aksi pembakaran ban bekas di Kantor Gubernur Papua Barat Daya itu terjadi kurang lebih pada pukul 11.57 WIT.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa Demo Tuntut Deretan Masalah Krusial di Kota Sorong Diselesaikan Pemerintah
Massa membakar ban bekas gegara setelah menggelar orasi beberapa waktu di Kantor Gubernur Papua Barat Daya, namun tak juga ditemui oleh pemerintah daerah di lapangan.
Mereka mendesak Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Wali Kota Sorong Septinus Lobat agar bisa menemui mereka.
Baca juga: Anak Putus Sekolah di Kota Sorong Meningkat, Pemkot Dorong Penanganan Lintas Sektor
Pasalnya, menurut mereka ada persoalan mendasar yang harus diselesaikan seperti banjir, lampu jalan, hingga masalah sampah.
Tuntutan Pendemo
Sebelumnya, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) menggelar aksi demonstrasi di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, pada Jumat (2/5/2025).
Aksi ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap berbagai permasalahan krusial yang belum ditangani secara optimal oleh pemerintah daerah.
Pantauan TribunSorong.com, massa mulai berkumpul sejak pukul 09.00 WIT di pelataran Taman DEO Sorong.
Baca juga: Isu Anak Putus Sekolah di Kota Sorong, Wali Kota: Perlu Data Valid untuk Bertindak
Sekitar pukul 10.25 WIT, para mahasiswa bergerak secara tertib menuju Kantor Wali Kota Sorong, sambil menyuarakan tuntutan mereka melalui orasi.
Dalam orasinya, para demonstran menyoroti persoalan banjir yang kerap melanda Kota Sorong setiap musim hujan.
Baca juga: Kado Hardiknas 2025: Kota Sorong Gratiskan Sekolah Negeri, 26.000 Siswa Nikmati Program Ini
Selain itu, mereka juga mendesak pemerintah segera menyelesaikan permasalahan sampah, minimnya penerangan jalan, serta maraknya aksi kriminal seperti begal yang meresahkan warga.
Tak hanya itu, mahasiswa UNAMIN Sorong juga menuntut Wali Kota dan Gubernur Papua Barat Daya agar menunjukkan komitmen nyata dalam menuntaskan program-program yang telah dijanjikan selama masa 100 hari kerja.
Baca juga: Kirab Salib IYD Tiba di Paroki St. Arnoldus Janssen, Disambut Meriah dengan Tarian Nusantara
Aksi damai ini mendapat pengawalan ketat dari personel Polresta Sorong Kota demi memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan. (tribunsorong.com/safwan ashari)