Sumber Daya Alam Papua Barat Daya

Kearifan Lokal di Tanah Papua Sejalan Penguatan Ketahanan Pangan

Lakotani menyatakan, Papua memiliki banyak aktivitas tradisional yang mencerminkan pengelolaan sumber daya alam (SDM) secara berkelanjutan. 

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
KETAHANAN PANGAN - Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (22/10/2025). Ia mendorong kearifan lokal sebagai strategi dalam pengembangan dan penguatan ketahanan pangan di Tanah Papua. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani mendorong kearifan lokal sebagai strategi dalam pengembangan dan penguatan ketahanan pangan di Tanah Papua.

Hal itu disampaikannya usai menghadiri konferensi internasional bertema "Kearifan Lokal dan Ketahanan Pangan" yang diikuti perguruan tinggi pertanian se-Indonesia di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (22/10/2025).

Baca juga: Lokakarya Nasional FKPTPI Perkuat Sektor Pertanian Berbasis Kearifan Lokal di Papua

Lakotani menyatakan, Papua memiliki banyak aktivitas tradisional yang mencerminkan pengelolaan sumber daya alam (SDM) secara berkelanjutan. 

Sistem pengelolaan kebun, irigasi alami yang ramah lingkungan, hingga budaya sasi di wilayah pesisir selatan Papua berfungsi memberi waktu bagi alam buat pulih setelah dimanfaatkan.

"Kearifan-kearifan lokal seperti ini bisa menjadi strategi penting dalam menyiapkan kebutuhan pangan tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan," katanya.

Lakotani menambahkan, pemerintah daerah harus mendorong konsumsi pangan lokal, terutama dalam acara-acara resmi daerah. 

Tujuannya menumbuhkan kembali minat masyarakat terhadap hasil pertanian lokal dan memberikan dampak ekonomi bagi para petani.

Baca juga: Petani Kabupaten Sorong Lega, Aktivitas Pertanian Mulai Normal Usai Diterjang Banjir

Lakotani juga menyoroti tantangan di sektor pertanian, yakni menurunnya minat generasi muda.

"Banyak anak-anak petani setelah sekolah dan bekerja di kota enggan kembali mengolah tanah. Padahal di beberapa negara maju, mereka justru disiapkan secara profesional melanjutkan usaha pertanian keluarga," ucapnya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved