Stunting Sorong Selatan

Akurasi Data Stunting, Dinkes Sorong Selatan Gelar Bimtek Aplikasi e-Monev Bangda

Yohan dalam sambutannya mengatakan, persoalan stunting harus diberantas dengan kerja bersama dari semua pihak.

Penulis: Astri | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ASTRI
BIMTEK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penginputan Aplikasi e-Monev Bangda, Rabu (3/9/2025). Kegiatan dibuka Wakil Bupati Yohan Bodory yang juga menjabat Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Sorong Selatan. 

TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penginputan Aplikasi e-Monev Bangda, Rabu (3/9/2025).

Kegiatan di Temibauan itu dibuka Wakil Bupati Yohan Bodory yang juga menjabat Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting.

Baca juga: Tak Perlu ke Luar Kota, Warga Sorong Selatan Kini Bisa Berobat Jantung di RSUD Scholoo Keyen

Yohan dalam sambutannya mengatakan, persoalan stunting harus diberantas dengan kerja bersama dari semua pihak, mulai dari tingkat kampung hingga kabupaten.

“Harapannya, lewat kerja optimal dan kolaborasi, tidak ada lagi stunting di Kabupaten Sorong Selatan,” katanya.

Baca juga: Koordinasi Lintas Sektor Turunkan Stunting di Sorong Selatan sesuai Target Nasional

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sorong Selatan Moses Belssia mengatakan, bimtek difokuskan pada pengenalan dan pelatihan aplikasi e-Monev Bangda, sistem terbaru yang digunakan untuk satu data stunting nasional.

Aplikasi ini menggantikan pencatatan manual, sehingga laporan dari tenaga gizi di puskesmas, distrik, hingga dinas kesehatan bisa terintegrasi secara daring ke pemerintah pusat.

“Melalui aplikasi ini, tidak ada lagi perbedaan data antardaerah. Semua laporan langsung terhubung dari puskesmas hingga pusat. Data menjadi lebih akurat dan bisa dipercaya,” kata Moses.

Menurutnya, materi pelatihan disampaikan tim dari provinsi diikuti tenaga gizi, perangkat distrik, serta perangkat daerah teknis di Sorong Selatan.

Setelah pelatihan, dinkes akan mulai mengunggah data dari seluruh puskesmas.

"Data inilah yang nantinya dianalisis untuk menentukan lokus stunting wilayah-wilayah prioritas penanganan," ucap Moses.

Baca juga: Cegah Kekerasan, Anak Sorong Selatan Dilatih Pahami Hak dan Gunakan Gadget Bijak

Aplikasi e-Monev Bangda, lanjutnya, tidak hanya digunakan oleh dinkes, melainkan juga melibatkan semua perangkat daerah.

Sasaran pelatihan saat ini kepada Dinas P2KB Sorong Selatan, puskesmas, dan pemerintah distrik. 

“Nantinya yang yang terindikasi stunting harus segera diintervensi, jangan tunggu terlambat. Kuncinya kerja tim dan rutinitas, bukan hanya reaktif setelah ada kasus,” ucap Moses. (tribunsorong.com.astri)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved