Stunting Sorong Selatan
Koordinasi Lintas Sektor Turunkan Stunting di Sorong Selatan sesuai Target Nasional
Perdasarkan Survei Kesehatan Indonesia, pada prevalensi stunting di Sorong Selatan pada 2023 mencapai 31,33 persen.
TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya menggelar Diskusi Fokus Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting, Senin (1/9/2025).
Kegiatan di Aula Hotel Mratuwa Sesna, Teminabuan dibuka Wakil Bupati Sorong Selatan Yohan Bodory.
Ketua Panitia Anita Ariance Howay Forum mengatakan, forum menjadi wadah koordinasi lintas sektor, penguatan sinergi, serta perumusan langkah nyata menuju target penurunan angka stunting sesuai target nasional.
"Angka prevalensi stunting di Sorong Selatan berada di atas target nasional 14 persen. Stunting masih jadi permasalahan pembangunan manusia yang berdampak jangka panjang pada kualitas kesehatan,” ujarnya.
Baca juga: Rakerkesda III 2025: Dinkes Papua Barat Daya Komitmen Turunkan Stunting dan Tambah Dokter Spesialis
Perdasarkan Survei Kesehatan Indonesia, pada prevalensi stunting di Sorong Selatan pada 2023 mencapai 31,33 persen.
Berdasarkan data Aplikasi Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) mencatat 21,4 persen.
Tahun 2024, data Survei Status Gizi Indonesia menunjukkan angka 31,3 persen, sedangkan e-PPGBM mencatat 11 persen.
“Angkanya menunjukkan tren penurunan, tapi masih di atas target nasional. Itu berarti butuh kerja keras, bukan hanya perangkat daerah teknis, tetapi perangkat terkait dan pendukung, bahkan lintas sektor lainnya,” kata Ariance.
Baca juga: 4 Distrik di Sorong Selatan jadi Kantong Stunting, Ini Strategi Pemkab dalam Aksi Konvergensi
Ia menambahlan, forum diskusi bertujuan merumuskan rekomendasi peran dan koordinasi perangkat daerah yang terlibat dalam penanganan dan pencegahan stunting.
Selanjutnya merumuskan rekomendasi program dan tindak lanjut Tim Percepatan Penurunan Stunting Bupati Sorong Selatan.
“Kegiatan ini adalah langkah nyata buat memastikan tidak berjalan sendiri-sendiri, tapi berkolaborasi menuju satu target, anak-anak Sorong Selatan tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia,” ucap Ariance.
Intervensi spesifik
Wakil Bupati Yohan Bodory dalam sambutannya megatakan, stunting adalah tantangan serius yang berdampak jangka panjang.
Masalah ini berdampak terhadap kualitas generasi masa depan.
"Anak stunting berisiko mengalami gangguan perkembangan fisik dan kognitif, yang akhirnya memengaruhi kemampuan belajar, produktivitas kerja, bahkan potensi ekonomi di masa depan,” ujar Yohan.
Baca juga: Sorong Selatan Raih Juara 1 Penurunan Stunting se-Papua Barat Daya
Menurutnya, forum ini bukan hanya wadah diskusi, tetapi juga momen refleksi, konsolidasi, dan evaluasi terhadap upaya penanganan stunting.
4 Distrik di Sorong Selatan jadi Kantong Stunting, Ini Strategi Pemkab dalam Aksi Konvergensi |
![]() |
---|
Perkuat Peran Organisasi Wanita Tangani Stunting, Bupati Sorong Selatan Minta Fokus Wilayah Ini |
![]() |
---|
Bupati Samsudin Anggiluli Tegaskan Komitmen Pemda dalam Penanganan Stunting di Sorong Selatan |
![]() |
---|
Cerita Kepala Distrik Metemani Sorong Selatan Menurunkan Belasan Anak dari Stunting |
![]() |
---|
Raih Juara II, Kadiskes Sorsel Cerita Kerja Keroyok Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.