7000 Anak Papua di Sorong Selatan Putus Sekolah, Terbanyak dari Suku Ini

Putra Suku Imeko ini melanjutkan, dari 7000 tersebut, 3000 diantaranya berasar dari Imeko.

Penulis: Paulus Pulo | Editor: Milna Sari
TRIBUNPAPUABARAT.COM/Petrus Bolly Lamak
Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) 46 Kota Sorong. 

TRIBUNSORONG.COM,TEMINABUAN - Lebih 7000 anak Papua di Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya putus sekolah.

"Kami sedih dengan data itu," ucap Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli di Kampung Sayolo, Distrik Teminabuan, Rabu (22/3/2023).

Data itu ujarnya dikumpulkan Badan Pusat Statistik (BPS).

Putra Suku Imeko ini melanjutkan, dari 7000 tersebut, 3000 diantaranya berasar dari Imeko.

"Anak masih di usia sekolah. Mereka putus di bangku SD sampai SLTA. Selain itu juga terdapat buta aksara," katanya.

Ia mengatakan telah menganggarkan Rp20 miliar untuk mengatasi persoalan tersebut.

Nantinya akan ada tim khusus yang mendata anak yang putus sekolah ke kampung-kampung.

Baca juga: Bangun Sinergisitas di Pedalaman Sorong Selatan, Polsek Inanwatan Sambangi Pos TNI

Jika dalam pendataan itu ditemukan alasannya adalah biaya maka akan ditanggung oleh pemerintah.

"Kami akan tanggung biaya pendidikan dan seragam sekolah bagi yang tidak memiliki biaya. Pemerintah akan serius dalam menangani masalah pendidikan tersebut," ujarnya.(tribunsorong.com/paulus pulo)

 

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved