Kebarakan Kampung Makassar Sorong
Korban Kebakaran Kampung Makassar Sorong Dapat Pengobatan Gratis dari Klinik Ini, Cek Syaratnya
Pengobatan gratis itu dikhususkan bagi ibu hamil oleh Dokter Dewi Pande dan pemeriksaan paruh oleh Dokter Burhanudin.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Klinik Kencana membuka pengobatan gratis bagi korban kebakaran hebat di Kampung Makassar, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Pengobatan gratis itu dikhususkan bagi ibu hamil oleh Dokter Dewi Pande dan pemeriksaan paruh oleh Dokter Burhanudin.
Aksi pengobatan gratis ini diumumkan lewat browser yang terima TribunSorong.com pada Senin (27/3/2023).
Di dalam browser tertulis pengobatan gratis ini dikhususkan bagi warga korban kebakaran sampai 31 Maret 2023.
Dengan syarat membawa surat penghantar dari posko korban kebakaran pasar baru.

Pengobatan gratis ini akan dilakukan di klinik Kencana Jalan Sungai Maruni, Kilometer 10, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Sebelumnya, peristiwa kebakaran di Kampung Makassar, Kota Sorong, Papua Barat Daya pada, Rabu (22/3/2023) malam, diduga disebabkan oleh kompor.
Baca juga: Pj Bupati Maybrat dan Komunitas Otomotif Sorong Salurkan Donasi ke Posko Kebakaran Kampung Makassar
Demikian hal itu dikatakan Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto saat mengunjungi lokasi kebakaran di Pasar Baru, Kota Sorong, Kamis (23/3/2023).
"Olah tempat kejadian perkara (TKP) saat ini belum selesai, namun memang dugaan sementara adalah kompor minyak," kata Happy.
Baca juga: Bantuan Korban Kebakaran Kampung Makassar Terus Mengalir, Anggota DPD RI: Panggilan Kemanusiaan
Kendati demikian, sambung Happy, pihaknya masih menunggu hasil akhir dari olah TKP.
"Data yang sudah kami himpun warga yang tinggal di lokasi kejadian sekitar 82 Kepala Keluarga atau KK," tuturnya.
Happy menuturkan, sekira 80 an rumah yang ikut terbakar saat kejadian tersebut.
Baca juga: Haji Ali, Korban Kebakaran Kampung Makassar Sorong Tagih Janji Relokasi ke Kapolda Papua Barat
Hanya saja, pihaknya lagi-lagi masih menunggu hasil olah TKP akhir dari anggota di lokasi.
"Rumah yang di lokasi ada 80 unit dan kalau KK bisa lebih dari 82 karena satu hunian ada beberapa di dalam," jelasnya.
Hingga kini, pihaknya belum bisa mendapat data terkait kerugian setelah kejadian tersebut. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.