Raja Ampat Kekurangan Guru SMA dan SMK, Ada Apa?

"Mereka pindah ke kampung kelahirannya, sehingga terjadi kekurangan guru di sekolah," katanya.

Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Milna Sari
TribunPapuaBarat.com
Siswa SMA 1 Manokwari, Papua Barat. 

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Pemkab Raja Ampat kekurangan guru SMA dan SMK.

Hal itu terjadi pasca pengelolaan satuan pendidikan SMA dan SMK dikembalikan dari pemerintah provinsi ke pemerintah kabupaten/kota.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat Juariah Saefuddin, Senin(27/3/2023)  mengatakan selama dibawah kewenangan provinsi tenaga pengajar bebas mengusulkan pindah tugas dari Raja Ampat ke daerah lain.

"Mereka pindah ke kampung kelahirannya, sehingga terjadi kekurangan guru di sekolah," katanya.

Baca juga: Liburan ke Raja Ampat, Mampir ke Dapur Mama Dju di Sorong yang Tawarkan Berbagai Sajian Seafood

Selain itu kata Juariah terjadi kekurangan sarana prasarana proses pembelajaran.

Pengawasan pemerintah provinsi terhadap penyelenggaraan proses pendidikan juga kurang.

Baca juga: Tips Traveling: Cara Pergi ke Raja Ampat dari Arah Jakarta, Nikmati Keindahan Pemandangan Alamnya

"Pembiayaan pendidikan ke satuan pendidikan yang berada di daerah pesisir juga kurang," ujar Juariah.

Maka kata Juariah pihaknya akan fokus pada pengembangan pendidikan khususnya SMA dan SMK di daerah pesisir.

Kabupaten Raja Ampat rincinya memiliki 16 SMA dan 5 SMK.(tribunsorong.com/willem oscar makatita)

 

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved