Pemalangan Jalan di Mayamuk Sorong
Jalan di Distrik Mayamuk Sorong Dipalang, Pengendara Dialihkan ke Jalan Kontainer
Pantauan TribunSorong.com, pemalangan menggunakan kain merah dengan panjang sekitar 7 meter yang dililit bambu untuk menutupi jalan.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Aksi pemalangan jalan di SP 2 dan SP 3 Kampung Klain Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat daya, Rabu (17/5/2023) mengharuskan pengendara mencari jalan alternatif.
Diketahui pemalangan jalan dilakukan warga yang menuntut pelaku tabrak lari segera ditemukan.
Pantauan TribunSorong.com, pemalangan menggunakan kain merah dengan panjang sekitar 7 meter yang dililit bambu untuk menutupi jalan.
Baca juga: Palang Jalan, Warga Mayamuk Sorong Minta Kepolisian Segera Tangkap Pelaku Tabrak Lari
Aksi pemelangan tersebut dimulai sejak pukul 05. 00 - 09.00 WIT.
Aksi pemalangan ini terjadi pada dua titik lokasi yang pertama di lokasi kecelakaan di SP 2 dan titik lokasi yang kedua di tempat korban di makamkan di SP 3 Kampung Klain.
Baca juga: Khawatir Arwah Korban Tabrak Lari Gentayangan, Warga Kabupaten Sorong Gelar Upacara Air Suci
Pemalangan tersebut mengakibatkan jalur lalu lintas dari wilayah SP ke Kabupaten Sorong dan Kota Sorong, Papua Barat Daya terhambat dan harus putar balik.
Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandaru mengatakan pemalang yang dilakukan oleh pihak korban agar menggelar upacara adat untuk mengenang kematian korban.
Baca juga: Upacara Adat Malamoi Buka Pemalangan Jalan di Mayamuk Sorong, Ini Tujuannya
"Sebelumnya pihak keluarga sudah mengkonfirmasi kepada kami, menyurat melalui ketua Dewan Adat untuk penutupan jalan karena akan digelarnya upacara adat," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Jalan SP 2 dan 3 Kabupaten Sorong Dipalang Warga, Pengendara Terpaksa Putar Balik
Lanjutnya, pemalangan jalan yang dilakukan di wilayah SP menutupi akses lalu lintas sehingga para pengendara dialihkan melewati jalan kontainer.
Aksi pemalangan yang dilakukan agar digelarnya upacara adat, serta pihak korban juga menuntut pihak terkait untuk secepatnya menemukan pelaku tabrak Lari.
"Sebelumnya sudah dikonfirmasi terkait pemalangan dari pihak korban dan kami menerima hal itu dengan catatan bahwa setelah upacara adat berlangsung maka palang harus dibuka agar tidak menghambat lalu lintas," tuturnya.
Aksi pemalangan yang terjadi di wilayah SP tersebut mengakibatkan warga harus melewati jalan kontainer agar bisa melintas ke Kabupaten atau ke Kota Sorong.
(tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.