Sorong Beriman
Pesan Pastor pada Misa Hari Raya Tritunggal Mahakudus di Paroki St Arnoldus Janssen Sorong
Perayaan ekaristi yang dimulai sekira pukul 07.30 WIT itu dipimpin oleh Pastor rekan Paroki Santo Arnoldus Janssen Pater Krispianus Panda Lewa, SVD.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Umat Katolik di Paroki Santo Arnoldus Janssen Malanu, Sorong mengikuti misa hari raya Tritunggal Mahakudus Minggu (4/6/2023).
Perayaan ekaristi yang dimulai sekira pukul 07.30 WIT itu dipimpin oleh Pastor rekan Paroki Santo Arnoldus Janssen Pater Krispianus Panda Lewa, SVD.
Dalam kotbahnya , Pater Krispianus Panda Lewa, SVDmenjelaskan bacaan pertama dari Kitab Keluaran memberikan gambaran yang tidak bagus
mengenai hidup umat Israel yang tidak setia.
Baca juga: Asisten II Setda Maybrat bersama Pimpinan Gereja Rapat dengan Mensos Risma, Bahas Penyaluran Bantuan
Orang Israel yang tidak setia itu tampak dari peristiwa mereka menciptakan anak lembu emas dan memujanya.
Berhadapan dengan hal ini, Musa memohonkan pengampunan dari Tuhan. Dan Tuhan Allah mendengar permohonan
ampun umat Israel melalui Musa.
"Sebab Allah tidak mau meninggalkan umat-Nya. Jadi meski telah melanggar janji karena dosanya, Tuhan Allah masih berkenan mengampuni mereka," katanya kepada TribunSorong.com.
Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Pastor Benediktus Jehamin Sempat Video Call dengan Anggota DPRK Maybrat
Ia bilang, Tuhan Allah bukan semata-mata hakim, melainkan juga pengasih dan penyayang.
Atas dasar kasih Allah inilah Musa mendoakan umat-Nya agar diselamatkan.
Santo Yohanes dalam Injil memberikan beberapa catatan pribadi mengenai Sabda
Kristus kepada Nikodemus.
Cinta kasih Bapa yang kekal dinyatakan dalam diri Putra-Nya yang dianugerahkan demi keselamatan dunia.
"Bila kita menerima Kristus, kita selamat. Bila kita menolak Kristus, kita hakimi diri kita sendiri," ujarnya.
Orang yang sudah dibaptis dalam Roh, ucapnya mengakui imannya akan Putra Allah. Pada-Nya terdapat kehidupan kekal kita.
"Karena itu saudara-saudari, saat kita dibaptis "dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus", kita dipersatukan dengan Allah Tritunggal Mahakudus dan diangkat sebagai Putra dan Putri-Nya," ungkapnya.
Pater bilang, Santo Paulus dalam bacaan kedua menjelaskan persatuan kita dengan Allah Tritunggal ini sebagai berikut:
Umat Allah dipersatukan oleh tiga macam ikatan yakni Ikatan Cinta kasih Bapa sebagai sumber, rahmat yang diperoleh Putra karena misteri Paskah-Nya,
dan Persatuan cinta kasih Roh Kudus.
"Maka sebagai umat beriman, mari kita mengahdirkan Allah tritunggal mahakudus dalam kehidupan setiap hari melalui persatuan dan kesatuan penuh cinta kasih yang merupakan dasar tegaknya tiap hidup bersama kita. Tuhan memberkati," pungkas dia.(tribunsorong.com/petrus bolly lamak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.