Bacaan Doa
Bacaan Niat, Doa dan Tata Cara Menunaikan Salat Istisqa atau Meminta Hujan, Lengkap dengan Artinya
Salat Istisqa merupakan salah satu ibadah yang dilaksanakan untuk meminta turunnya hujan., inilah bacaan niat, doa dan cara menunaikannya.
Bacaan Niat, Doa dan Tata Cara Menunaikan Salat Istisqa atau Meminta Hujan, Lengkap dengan Artinya
TRIBUNSORONG.COM - Berikut ini adalah bacaan niat, doa dan tata cara menunaikan salat istisqa atau salat meminta hujan.
Bagi Anda yang ingin menjalankan Salat Istisqa, silakan simak artikel TribunSorong di bawah ini.
Perlu diketahui bersama jika Salat Istisqa merupakan salah satu ibadah yang dilaksanakan untuk meminta turunnya hujan.
Salat ini menjadi satu dari banyaknya syariat yang duanjurkan dalam ajaran agama Islam.
"Berdoa agar hujan segera turun, sehingga bencana seperti kekeringan, kebakaran dan kabut asap dapat segera berakhir," tutur ketua MUI, Bantul KH Abdul Kholiq Syifa, dalam kesempatan wawancara 2015 lalu.
Lalu bagaiamana bacaan niat, doa dan tata cara melaksanakan Salat Istisqa?
Untuk mengetahuinya, TribunSorong sudah menyiapkan beberapa informasinya untuk Anda.

Bacaan Niat Salat Istisqa
Bacaan Arab:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ (……..) لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan latin:
Ushalli Sunnatal Istisqa’i rak’ataini (imaman atau ma’muman) Lillahi Ta’ala.
Artinya:
Saya Niat Salat Sunah Istisqa’ Dua Rakaat (jadi imam atau makmum) karena Allah Ta’ala “.
Tata Cara Menunaikan Salat Istisqa
Pertama; salat Isitisqo terdiri dari dua rakaat, tanpa adzan dan iqamah.
Kedua; rakaat pertama bertakbir tujuh kali setelah takbiratul ihram. Sedangkan pada rakaat kedua jumlah takbirnya lima kali selain takbir ketika bangun dari sujud.
Ketiga; Kedua tangan diangkat pada setiap takbir, sambil memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bersalawat kepada Rasulullah antara setiap takbir.
Keempat: setelah shalat imam disunnahkan menyampaikan khutbah di hadapan jamaah yang hadir, memperbanyak istighfar.
Dianjurkan kepada imam untuk menghadap ke kiblat lalu membalik selendangnya, dengan meletakkan yang semula di sebelah kanan ke sebelah kiri dan sebaliknya sembari tetap melantunkan doa kepada Allah.
hadits dari Abdullah bin Zaid:
خرج النبي – صلى الله عليه وسلم – إلى المصلى فاستقبل القبلة وحول رداءه، وصلى ركعتين
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam keluar menuju lapangan. Beliau meminta hujan kepada Allah dengan menghadap kiblat, kemudian membalikan posisi selendangnya, lalu shalat 2 rakaat,” (HR. Bukhari no.1024, Muslim no.894).
Disebutkan dalam hadits Ibnu ‘Abbas Radhiallahu’anhu:
إن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج متبذلا متواضعا متضرعا حتى أتى المصلى فلم يخطب خطبتكم هذه ، ولكن لم يزل في الدعاء ، والتضرع ، والتكبير ، وصلى ركعتين كما كان يصلي في العيد
“Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam berjalan menuju tempat shalat dengan penuh ketundukan, tawadhu’, dan kerendahan hati hingga tiba di tempat shalat. Lalu beliau berkhutbah tidak sebagaimana biasanya, melainkan beliau tidak henti-hentinya berdoa, merendah, bertakbir dan melaksanakan shalat dua raka’at sebagaimana beliau melakukan shalat ‘Id,” (HR. Tirmidzi no.558).

Bacaan Doa Salat Istisqa
Berikut ini merupakan doa istisqa yang dikutip dari Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin, seperti dilansir NU.or.id:
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ
اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ
اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ
اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ
اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا
Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman.
Artinya, “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.”
Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn.
Artinya, “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan .”
Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.
Artinya, “Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu .”
Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi.
Artinya, “Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.”
Allāhummarfa‘ ‘annal jahda wal jū‘a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka.
Artinya, “Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu.”
Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.
Artinya, “Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.”
(TribunSorong)
Doa Bulan Syaban Tulisan Arab, Latin dan Indonesia, Lengkap 3 Amalan yang Dianjurkan Bagi Muslim |
![]() |
---|
Amalan Sunah yang Bisa Dikerjakan di Hari Jumat: Membaca Surah Al Kahfi hingga Bersholawat Nabi |
![]() |
---|
Bacaan Niat dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, Kapan Dilaksakan untuk Bulan Muharam 1445 Hijriah? |
![]() |
---|
Bacaan Surah Al Imran Ayat 190-191, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya |
![]() |
---|
Doa Saat Memasuki 1 Muharam Tahun Baru 1445 Hijriah, Apa Saja Amalan Sunah di Bulan Muharam? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.