Apa Arti Kata Roleplay atau RP yang Sedang Viral di TikTok? Apakah Berbahaya bagi Anak-anak?

Apa Arti Kata Roleplay atau RP yang Sedang Viral di TikTok? Apakah Berbahaya bagi Anak-anak?

TRIBUNSORONG.COM - Berikut ini adalah arti kata roleplay atau RP yang sedang viral di media sosial TikTok.

Akhir-akhir ini banyak diperbincangkan tentang kata roleplay di berbagai platform media sosial, terutama TikTok.

Banyak yang menafsirkan jika roleplay merupakan kegiatan yang cukup membahayan bagi anak-anak.

Apalagi di era sekarang ini, penggunaan media sosial di kalangan anak-anak cukup masif.

Lalu apaarti kata roleplay yang sebenarnya?

Benarkah jika kata roleplay ini merujuk pada kegiatan yang membahayakan anak-anak saat bermedia sosial?

Untuk mengetahui arti kata roleplay, silakan simak informasi TribunSorong berikut.

Arti Kata Roleplay atau RP

RP adalah singkatan dari kata Bahasa Inggris “roleplay” yang artinya “bermain peran” atau “main peran”.

Dewasa ini, masyarakat menggunakan istilah RP untuk bermain peran, berpura-pura atau berakting sebagai orang lain di media sosial.

Misal, para penggemar musik Korean Pop (K-Pop) melakukan RP untuk bersenang-senang membuat lelucon atau berinteraksi dengan sesama penggemar K-Pop.

Ada yang bermain peran sebagai member salah satu boyband K-Pop atau girlband K-Pop, kemudian berinteraksi dengan akun RP lain.

Meskipun roleplay kerap digunakan di media sosial, sebenarnya aktivitas role play sudah ada sejak lama.

Ingatkah Anda saat masih kecil dulu sering bermain peran dengan teman, adik, atau kakak?

Misalnya, pura-pura jadi dokter dan pasien, jadi pedagang, atau main rumah-rumahan sebagai anak dan orangtua pakai properti boneka.

Konsep RP dari masa ke masa sebenarnya sama saja. Namun, karena kini kita berada di era media sosial, banyak orang kemudian melakukan RP di media sosial.

Bahaya Game Roleplay bagi Anak-anak

1. Anak bisa membicarakan hal-hal yang vulgar.

2. Banyak akun yang mengirimkan persan dan gambar berbau dewasa atau porno.

3. Menjadi target perundungan di sosial media karena perang antar grup idola.

4. Diajak bertemu di dunia nyata oleh orang yang tidak dikenal.

5. Menjadi target untuk diperas atau diminta uang demi idolanya.

6. Data diri anak atau pemain akan terancam oleh peretas.

(TribunSorong)