Intelektual Maybrat Sebut Pdt Emr Petrus Wafom Berikan Karya Nyata Bagi Maybrat

TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Kornelius Kambu selaku generasi GKI di Tanah Papua khususnya di Maybrat merasa kehilangan Pdt Emr Petrus Wafom.

Mendiang menurutnya seorang tokoh, orang tua rohani perintis GKI di wilayah A3 Maybrat.

"Karya beliau sangat nyata dan hasil sementara ini dinikmati," katanya Selasa(20/6/2023).

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Disdukcapil Maybrat Dinyatakan P21, Polres Serahkan ke Kejari Sorong

Ia mengaku sedih dan kecewa, sekalipun ketika mendengar karya mendiang yang sudah disampaikan.

"Kilas balik yang nyata, ini membuat spirit, GKI harus bangkit," katanya.

Mendiang katanya menahan eksistensi GKI dengan keterbatasan yang ada.

"Tetapi mereka mempunyai spirit yang sungguh luar biasa," beber Kornelius Kambu.

Kini ujarnya Maybrat telah hadirkan dua klasis baru dan diseminasi gereja, itu karena kasih Tuhan.

Jemaat menurutnya wajib berdoa dan menghantarkan almarhum bertemu dengan Tuhan.

Ketua Klasis GKI Ayamaru Pdt Emr Petrus Wafom dilepas dari rumah duka di Hiberita Kambuaya, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya Selasa (20/6/2023).

Almarhum lahir di susumuk 10 Maret 1933, dan meninggal di rumah sakit pertamina Sorong Minggu 18 Juni 2023.

Jenazah diberangkatkan menuju kampung susumuk untuk di makamkan esok hari.

Mendiang adalah salah satu tokoh yang menahan GKI di bumi Maybrat.

Baca juga: Maybrat Raih Penghargaan Penyetor Iuran Wajib Terbaik se-Sorong Raya, Kategori PNS Daerah dan Pemda 

GKI pertama kali di Maybrat dikenal sebagai resort yaitu Ayamaru, Aitinyo dan Aifat.

Mendiang melaksanakan tugas di Bumi Maybrat pada tahun 1971.

Pada 27 Okfober 1972 sidang sinode ke VII, nama resort di hilangkan dan munculah nama klasis Ayamaru.

Baca juga: Pemkab Maybrat Usulkan Bantuan 700-an Unit Perumahan untuk Warga Eksodus ke Kementerian PUPR

Klasis ayamaru memiliki dua wilayah bawahan besar yaitu Aitinyo dan Aifat.

Pdt Emr Petrus Wafom menjabat sebagai ketua Klasis GKI Ayamaru hingga sampai pada pensiun.

Saat memimpin, ia terus melakukan pengajaran hingga ke kampung-kampung di Maybrat.(tribunsorong.com/desianus watho)