Warga Kampung Reni Raja Ampat Mengeluh Tak Tersedia Tenaga Medis, Arungi Lautan Demi Berobat

Di usia ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia tetapi masih ada daerah yang layanan kesehatan masih terbengkalai.

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Warga ikut pengobatan gratis di Pulau Fani. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Warga Kepulauan Ayau, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya mengeluhkan pelayanan kesehatan ke Pemprov Papua Barat Daya.

Satu diantara warga Kampung Reni Distik Kepulauan Ayau bernama Yosias Faida mengaku pelayanan kesehatan di Ayau memang perlu ada perhatian serius pemerintah.

Di usia ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia tetapi masih ada daerah yang layanan kesehatan masih terbengkalai.

20230822_mengeluh terkait pelayanan kesehatan
Warga Kepuluan Ayau, Kabupaten Raja Ampat Papua Barat Daya mengeluh terkait pelayanan kesehatan.

Baca juga: Wabup Raja Ampat Minta Kelompok Tani Kampung Reni Tingkatkan Pola Budidaya Rumput Laut

"Indonesia merdeka sudah 78 tahun tapi masih ada daerah yang pelayanan kesehatan susah. Kami di Kepulauan Ayau ini layanan kesehatan sangat susah," kata Yosias Faida saat ditemui di Pulau Fani dalam acara pembentangan bendera merah putih berukuran 78 meter bersama Pemerintah Papua Barat Daya Senin (31/8/2023).

Yosias Faida bilang, warga setempat berobat harus mengarungi lautan ke kampung lain yang punya layanan kesehatan.

Baca juga: Wabup Raja Ampat Orideko Burdam Resmikan Pagar dan Menara Lonceng Jemaat GKI Peniel Reni

Saat berobat ke kampung lain, sebutnya harus melihat cuaca jika ombak tinggi maka bisa menunda pengobatan.

"Kami berobat di kampung sebelah dan hanya pakai longboad jadi pintar-pintar saja melihat cuaca," jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa fasilitas gedung puskesmas di Kampung Reni memang sudah dibangun.

Tetapi sayangnya sudah setahun lebih tenaga medis tidak bertugas di Puskesmas. 

"Solusinya warga Kampung Reni berobat di ibu kota Distrik, dan ini sudah jalan setahun lebih," ungkapnya.
Ia menambahkan, sejak Puskesmas diresmikan juga hanya ada satu tenaga medis berstatua PNS yakni kepala Puskesmas sisanya honorer. 

Berjalan waktu honorer dirumahkan otomatis aktifitas pelayanan di Puskesmas lumpuh.

"Sekarang masyarakat berobat harus menempuh perjalanan laut sejam ke Puskesmas Ayau," jelasnya.

Yosias Faida juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinisi Papua Barat Daya yang sudah berkunjung ke Pulau Fani dan mengadakan pengobatan masal gratis.

Ini tentunya sangat berharga sekali, karena masyarakat sekitar bisa datang melakukan pengobatan.

"Terima kasih Bapak Pj Gubernur yang sudah buat pengobatan gratis, kami punya warga bisa berobat," pungkas dia. (Tribunsorong.com/petrus bolly lamak)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved