Jabat Karateker FGM GKI Papua Barat Daya, Herman Soor Diberi Tugas Bentuk Pengurus Definitif

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Herman Soor dipercayakan pimpin Dewan Pengurus Wilayah Forum Generasi Muda Gereja Kristen Injili (DPW FGM GKI) Papua Barat Daya masa bhakti 2023-2024.

Ia ditunjuk sebagai karateker melalui Surat Keputusan yang diserahkan Sekretaris I OKK, DPP FGM GKI di Tanah Papua, Michael Korwa di kantor Klasis Raja Ampat di Waisai, Kamis (31/8/2023). 

Baca juga: Pelatihan Kemetrologian Edukasi BDKT Tingkatkan Kualitas Produk UMKM Raja Ampat

Michael Korwa menyampaikan bahwa mengikuti nomenklatur pemerintah, dimana telah terjadi pemisahan wilayah administrasi pemerintah, maka FGM GKI Di Tanah Papua juga harus merespon dengan cepat perubahan yang terjadi.

 "Hal ini karena melihat wilayah geografis yang luas dan sejumlah masalah GKI di Tanah Papua dalam konteks wilayah Papua Barat Daya, maka sudah saatnya FGM GKI di Tanah Papua menghadirkan DPW untuk memperpendek rentan kendali guna menjawab setiap tantangan yang ada," ujar Michael Korwa.

Herman Soor dianggap sebagai pionir berdirinya FGM GKI Di Tanah Papua, serta merupakan pengurus aktif DPC FGM GKI Raja Ampat dan mantan ketua KKP Klasis GKI Sorong.

Herman Soor yang juga adalah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Raja Ampat itu, mengatakan dirinya ini.

Herman diberikan masa jabatan enam bulan untuk melaksanakan musyawarah wilayah guna memilih ketua DPW FGM GKI Papua Barat Daya definitif periode 2024 – 2027.

"Kami ditunjuk menjabat karateker DPW FGM GKI Papua Barat Daya dengan masa bakti satu tahun itu, tentunya untuk mempersiapkan kepengurusan FGM Papua Barat Daya yang definitif," terangnya," tandas Herman Soor.

Menerima SK, Herman Soor optimis melaksanakan tugasnya demi pengembangan organisasi guna kemajuan GKI Di Tanah Papua diluar pelayanan rohani.

FGM di Tanah Papua adalah organisasi pemuda gereja di dalam tubuh GKI, namun terlepas dari urusan pelayanan rohani dan bukan merupakan organisasi sayap politik.

(tribunsorong.com/willem oscar makatita)